Pengaruh Steel Slag Sebagai Substitusi Agregat Kasar Dan Aspal Starbit E60 Sebagai Bahan Ikat Pada Perkerasan Campuran Asphalt Concrete-Wearing Coarse (Ac-Wc)
Abstract
Dengan makin meningkatnya volume kendaraan maka kerusakan yang
terjadi di pada perkerasan jalan semakin menigkat. Steel slag merupakan salah satu
limbah yang tercipta dari produksi peleburan baja, di Indonesia volume Steel Slag
yang tercipta akibat dari produksi baja semakin meningkat, sehingga produsen baja
kewalahan dalam mendaur ulang produk tersebut, disamping itu, Steel Slag masih
dalam kategori limbah berbahaya yang bisa dimanfaatkan, berkaitan dengan hal
tersebut maka peneliti melakukan penelitian menggunakan Steel Slag sebagai
substitusi agregat kasar dalam campuran AC-WC serta menggunakan aspal
polymer Starbit E60 dan Aspal Pen 60/70 sebagai bahan ikat.
Dalam penelitian ini terbagi menjadi 4 tahap yaitu pengujian Agregat dan
Aspal, kedua menentukan kadar aspal optimum pada campuran substitusi 0%,
25%, 50% dengan bahan ikat aspal pen 6070 dan starbit E60, ketiga melakukan
pengujian Marshall, Immersion, Indirect Tensile Strenght, Cantabro dan
Perhitungan Stiffness Modulus pada masing-masing persen substitusi Steel Slag.
Keempat melakukan analisis, pembahasan dan kesimpulan terhadap hasil penelitian
yang telah dilakukan.
Dari hasil pengujian menyatakan bahwa persentase maskimum substitusi
Steel Slag sebesar 50% baik pada campuran yang menggunakan Starbit E60
maupun yang menggunakan Pen 60/70 sebagai bahan ikat, dikarenakan substitusi
diatas 50% tidak memenuhi persyaratan pada parameter Marshall yaitu VITM, pada
campuran ini juga terjadi peneurunan VMA seiiring dengan naiknya substitusi Steel
Slag. Penggunaan Steel Slag juga meningkatkan nilai Stabilitas Marshall dan
menaikan kekuatan Tarik tidak langsung yang diperoleh dari pengujian ITS, dalam
hal ini penggunaan aspal Starbit terbukti lebih baik dalam hal meningkatkan nilai
ITS dan Parameter Marshall. Dalam pengujian immersion diketahui bahwa starbit
memiliki peran dalam ketahan campuran pada kondisi suhu yang ekstrem,
dibandingkan dengan aspal Pen 60/70 sedangkan dalam pengujian Cantabro
penggunaan Steel Slag menurunkan nilai Cantabro Loss dikarenakan Steel Slag
memiliki Sifat interlocking agregat yang kuat, serta penggunaan Starbit E60 juga
terbukti menurunkan nilai Cantabro loss dibandingkan dengan campuran yang
menggunakan Aspal Pen 60/70. Nilai Stiffnes Modulus pada campuran juga
semakin meningkat seiiring dengan naiknya substitusi Steel Slag