Implementasi Algoritma Apriori Untuk Mencari Pola Transaksi Penjualan (Studi Kasus: Carroll Kitchen)
Abstract
Kafe Carroll Kitchen adalah salah satu kafe yang beralamatkan di jalan Seturan Kota
Yogyakarta. Persaingan di dunia bisnis sungguhlah tidak mudah, khususnya pada industri restoran
seperti kafe agar menarik minat pelanggan terhadap produk makanan dan minuman yang dijual.
Selama ini pemanfaatan data transaksi penjualan pada kafe Carrol Kitchen hanya disimpan
sebagai arsip. Padahal, data tersebut dapat dimanfaatkan dan diolah menjadi informasi yang
berguna untuk peningkatan penjualan produk maupun inovasi produk. Dalam hal ini, perlu
dilakukan analisis data transaksi untuk mendapatkan pola penjualan. Dengan adanya informasi
mengenai pola penjualan, Kafe Carrol Kitchen dapat mengetahui apa yang paling sering dibeli
oleh konsumen.
Dalam penelitian ini menggunakan Algoritma apriori yaitu dengan memberikan hubungan
antar item dalam data penjualan. Penerapan Algoritma Apriori, membantu dalam membentuk
kandidat kombinasi item yang mungkin terjadi, kemudian dilakukan pengujian apakah kombinasi
tersebut memenuhi parameter support dan confidence minimum yang merupakan nilai ambang
batas yang diberikan oleh pengguna.
Hasil dari penelitian ini adalah Algoritma Apriori mampu digunakan untuk menentukan
menu yang paling sering dibeli konsumen dengan melihat kecenderungan konsumen dalam
melakukan transaksi. Hasil analisis yang didapatkkan setelah menggunakan perbandingan
minimum support dan minimum confidence yang berbeda-beda berdasarkan data transaksi yang
ada adalah dengan menggunakan minimum support 4% (kuatnya kombinasi item tersebut dalam
database) dan minimum confidence 30% (kuatnya hubungan antar item dalam aturan asosiasi)
menghasilkan dua puluh empat aturan asosiasi. Salah satu contohnya yaitu jika konsumen membeli
menu Teh manis (dingin) maka 71,05% (kepastian konsumen dalam membeli item) akan membeli
Nasi goreng jambal. Dari data hasil aturan yang telah diperoleh, dapat diketahui menu apa saja
yang sering dibeli secara bersamaan oleh setiap konsumen. Informasi ini dapat memudahkan
dalam menyiapkan bahan untuk makanan dan minuman yang paling sering dibeli konsumen serta
membantu pihak kafe dalam mengambil sebuah keputusan bisnis yang berhubungan dengan
produknya.
Collections
- Informatics Engineering [2148]