dc.description.abstract | Gedung merupakan bangunan vital dalam menunjang kesejahteraan masyarakat. Dalam
proses pembangunan gedung, hal yang tidak bisa dihindari adalah waste material yang dihasilkan.
Berdasarkan penelitian terdahulu, material jenis consumable material yang paling banyak
menghasilkan waste adalah besi tulangan. Di lain sisi, pemanfaatan dan pengembangan teknologi
menjadi syarat mutlak dalam bersaing di era baru dunia konstruksi. Sekarang ini, BIM dalam dunia
konstruksi dipandang sebagai teknologi terbarukan yang mulai umum digunakan. Dalam hal ini
tujuan dilakukannya penelitian adalah untuk membuat Bar Bending Shedule yang efektif dan efisien
dalam hal optimasi kebutuhan tulangan.
Program Linier Simplex sebagai sarana metode pengambilan keputusan, dikolaborasikan
dengan BIM, dapat digunakan untuk mendapatkan tipe pemotongan tulangan paling optimal
sehingga kebutuhan tulangan dan waste besi dapat diminimasi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, BBS Program Linier Simplex dibandingkan metode
BBS Konvensional dinilai lebih efektif dan efisien untuk merencanakan Bestaat dalam kegiatan Bar
Bending Shedule (BBS). Ditinjau dari segi mutu, metode simplex & BIM memiliki mutu 49% lebih
baik dibanding metode konvensional. Ditinjau dari segi waktu, metode simplex dan BIM memiliki
waktu pengerjaan lebih cepat 37% dibanding metode konvensional. Sedangkan dari segi biaya
dibandingkan dengan metode konvensional, metode simplex dan BIM dapat menghemat biaya
sebesar 14% untuk biaya material dan menghemat biaya 33% untuk biaya operasional. | en_US |