Analisis Stabilitas Timbunan Lereng Jalan Dengan Perkuatan Geotekstil Menggunakan Program Plaxis 8.6 Pada Proyek Tol Cibitung – Cilincing (Stability Analysis Of Slope Road Embankments With Geotextile Reinforcement Using Plaxis 8.6 Program In Cibitung – Cilincing Highway Construction Project)
Abstract
Jalan tol Cibitung – Cilincing yang dibangun di Kota Bekasi bertujuan untuk
meningkatkan aksebilitas dan kapasitas da;am melayani lalu lintas di sektor industri yang
berguna dalam meningkatkan produktivitas. Pada jalan tol ini terdapat banyak lereng
yang terbuat dari timbunan tanah untuk jalan. Timbunan lereng yang dilakukan penelitian
dikhususkan pada ruas tol Cibitung – Cilincing Sta 3+550 dengan tinggi lereng yang
bervariasi mulai dari 2m sampai dengan 12,5m. Timbunan lereng kemudian dianalisis
dengan dua kondisi, yaitu pada kondisi saat dilakukan masa konstruksi dan pada kondisi
pasca konstruksi. Tanah replacement digunakan sebagai parameter untuk mengetahui
pengaruh terhadap timbunan lereng. Tujuan dari penilitian ini adalah mendapatkan nilai
angka aman (SF), dan konsolidasi yang terjadi selama satu tahun.
Analisis stabilitas lereng dilakukan perhitungan dengan metode elemen hingga
menggunakan program Plaxis 8.6. Penelitian ini menggunakan variasi analisis tinggi
timbunan lereng 2m, 4m, 6m, 8m, 10m, dan 12,5m. Variasi kondisi pemodelan pada saat
masa konstruksi dan pasca konstruksi dengan jenis timbunan tanah asli dan timbunan
tanah replacement. Untuk perencanaan perkuatan pada timbunan lereng yang tidak aman
digunakan perkuatan geotekstil woven UW-250 produksi PT. Teknindo Geosistem
Unggul.
Nilai angka aman untuk timbunan 2m pada saat masa konstruksi untuk tanah asli
2,1545 pada tanah replacement 2,3351 dan paxca kontruksi untuk tanah asli 1,5324 pada
tanah replacement 2,2590. Untuk timbunan 4m didapatkan nilai angka aman pada saat
masa konstruksi tanah asli 1,5590 pada tanah replacement 1,7124, saat pasca konstruksi
pada tanah asli 1,2836 pada tanah replacement 1,7121. Pada timbunan 6m saat masa
konstruksi tanah asli 1,3245 pada tanah replacement 1,4495 dan saat pasca konstruksi
tanah asli 1,1807 pada tanah replacement 1,4975. Pada timbunan 8m masa konstruksi
angka aman tanah asli 1,2751 pada tanah replacement 1,3866 dan saat pasca konstruksi
tanah asli 1,1992 pada tanah replacement 1,4323. Untuk timbunan 10m angka aman pada
masa konstruksi tanah asli 1,1928 pada tanah replacement 1,2935 dan saat pasca
konstruksi pada tanah asli 1,1576 pada tanah replacement 1,2362. Pada timbunan 12,5m
masa konstruksi didapatkan angka aman pada tanah asli 1,1162 pada tanah replacement
1,1987, sedangkan saat pasca konstruksi tanah asli 1,1138 pada tanah replacement
1,1781. Kemudian tanah timbunan 8m sampai 12,5m diperkuat menggunakan geotekstil.
Hasil analisis dengan perkuatan pada semua timbunan 8m, 10m, dan 12,5m yang
diperkuat mengahsilkan angka aman yang lebih besar dari yang disyaratkan sebesar 1,3.
Collections
- Civil Engineering [4192]