Integrasi Manajemen Risiko Bencana Ke Dalam Pelaksanaan Proyek Konstruksi (Studi Kasus Penyedia Jasa Konstruksi Di DIY)
Abstract
Letak geografis dan struktur geologis menyebabkan Indonesia menjadi salah satu
negara yang subur, sekaligus rawan bencana, antara lain gempa bumi, banjir, tanah
longsor, badai, tsunami, kebakaran hutan dan lahan serta letusan gunung api. Serangkaian
bencana tersebut telah menghancurkan bangunan-bangunan fisik di lokasi bencana
sedemikian rupa, sehingga bangunan fisik harus didesain dan dilaksanakan dengan
mempertimbangkan faktor risiko bencana. Tahap pelaksanaan konstruksi merupakan
tahap yang paling banyak aktivitasnya dan menyerap sumber daya yang paling
tinggi. Kegagalan dalam mengelola aktivitas, sumber daya, dan segala risikonya
pada tahap ini akan berdampak pada pembengkakan biaya dan keterlambatan
penyelesaian proyek. Terlebih lagi adanya ancaman bencana membuat
pelaksanaan konstruksi harus dikelola dengan seksama. Peranan manajemen
risiko tentunya menjadi sangat penting dalam manajemen pelaksanaan konstruksi,
untuk itu perlu ada kajian tentang integrasi manajemen risiko bencana ke dalam
pelaksanaan konstruksi.
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui risiko yang terjadi pada
pelaksanaan proyek konstruksi apabila terjadi bencana, perbandingan hasil ranking faktor
risiko yang terjadi pada pelaksanaan proyek konstruksi yang dida[at dengan hasil
penelitian sebelumnya, pengelolaan manajemen risiko selama proyek konstruksi
berlangsung dikaitkan dengan kejadian bencana, serta menyusun sebuah framework
tentang integrasi manajemen risiko bencana ke dalam proyek konstruksi.
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
metode-metode yaitu: analisis statisik deskriptif menganalisis tingkat ancaman
bahaya yang disebabkan oleh bencana alam, analisis mean rangking untuk
manganalisis risiko yang terjadi pada pelaksanaan proyek konstruksi apabila
terjadi bencana, analisis respon risiko untuk menganalisis pengelolaan manajemen
risiko untuk penanggulangan bencana, dan membuat sebuah framework
manajemen risiko bencana pada pelaksanaan proyek konstruksi.
Hasil penelitian adalah : Terdapat dua belas risiko yang terjadi pada pelaksanaan
proyek konstruksi serta risiko yang terjadi akibat bencana, perbandingan ranking faktor
risiko yang terjadi pada pelaksanaan proyek konstruksi pada penelitian ini dengan
penelitian Rusim, hasil yang didapat dari mean ranking yaitu untuk ranking pertama yang
menjadi risiko sama yaitu faktor keadaan lingkungan, tapi untuk ranking kedua dan
sampai kedua belas berbeda. Pengelolaan manajemen risiko selama proyek konstruksi,
jika pada kondisi norma pengelolaannya ditanggung oleh kontraktor, tapi jika pada
kondisi bencana bida ditanggung oleh kontraktor dan juga pemilik/Pemerintah. Usulan
framework manajemen risiko bencana pada pelaksanaan proyek konstruksi yang dibuat,
dimana ada input, proses (aktifitas penilaian risiko) dan output, di mana output dari satu
tahap akan menjadi input bagi tahap berikutnya, dimana pada langkah pertama
memfokuskan pada identifikasi risiko, langkah kedua analisis risiko, langkah ketiga
evaluasi risiko dan langkah keempat penerapan manajemen risiko.
Kata-kata kunci : bencana alam, proyek konstruksi, manajemen risiko bencana,
framework manajemen risko bencana pada pelaksanaan proyek
konstruksi