Show simple item record

dc.contributor.advisorIr. Setya Winarno, MT., Ph.D.
dc.contributor.advisorFitri Nugraheni, ST., MT., Ph.D.
dc.contributor.authorKartika Sari Dewi
dc.date.accessioned2022-01-03T06:47:18Z
dc.date.available2022-01-03T06:47:18Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/35586
dc.description.abstractLetak geografis dan struktur geologis menyebabkan Indonesia menjadi salah satu negara yang subur, sekaligus rawan bencana, antara lain gempa bumi, banjir, tanah longsor, badai, tsunami, kebakaran hutan dan lahan serta letusan gunung api. Serangkaian bencana tersebut telah menghancurkan bangunan-bangunan fisik di lokasi bencana sedemikian rupa, sehingga bangunan fisik harus didesain dan dilaksanakan dengan mempertimbangkan faktor risiko bencana. Tahap pelaksanaan konstruksi merupakan tahap yang paling banyak aktivitasnya dan menyerap sumber daya yang paling tinggi. Kegagalan dalam mengelola aktivitas, sumber daya, dan segala risikonya pada tahap ini akan berdampak pada pembengkakan biaya dan keterlambatan penyelesaian proyek. Terlebih lagi adanya ancaman bencana membuat pelaksanaan konstruksi harus dikelola dengan seksama. Peranan manajemen risiko tentunya menjadi sangat penting dalam manajemen pelaksanaan konstruksi, untuk itu perlu ada kajian tentang integrasi manajemen risiko bencana ke dalam pelaksanaan konstruksi. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui risiko yang terjadi pada pelaksanaan proyek konstruksi apabila terjadi bencana, perbandingan hasil ranking faktor risiko yang terjadi pada pelaksanaan proyek konstruksi yang dida[at dengan hasil penelitian sebelumnya, pengelolaan manajemen risiko selama proyek konstruksi berlangsung dikaitkan dengan kejadian bencana, serta menyusun sebuah framework tentang integrasi manajemen risiko bencana ke dalam proyek konstruksi. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode-metode yaitu: analisis statisik deskriptif menganalisis tingkat ancaman bahaya yang disebabkan oleh bencana alam, analisis mean rangking untuk manganalisis risiko yang terjadi pada pelaksanaan proyek konstruksi apabila terjadi bencana, analisis respon risiko untuk menganalisis pengelolaan manajemen risiko untuk penanggulangan bencana, dan membuat sebuah framework manajemen risiko bencana pada pelaksanaan proyek konstruksi. Hasil penelitian adalah : Terdapat dua belas risiko yang terjadi pada pelaksanaan proyek konstruksi serta risiko yang terjadi akibat bencana, perbandingan ranking faktor risiko yang terjadi pada pelaksanaan proyek konstruksi pada penelitian ini dengan penelitian Rusim, hasil yang didapat dari mean ranking yaitu untuk ranking pertama yang menjadi risiko sama yaitu faktor keadaan lingkungan, tapi untuk ranking kedua dan sampai kedua belas berbeda. Pengelolaan manajemen risiko selama proyek konstruksi, jika pada kondisi norma pengelolaannya ditanggung oleh kontraktor, tapi jika pada kondisi bencana bida ditanggung oleh kontraktor dan juga pemilik/Pemerintah. Usulan framework manajemen risiko bencana pada pelaksanaan proyek konstruksi yang dibuat, dimana ada input, proses (aktifitas penilaian risiko) dan output, di mana output dari satu tahap akan menjadi input bagi tahap berikutnya, dimana pada langkah pertama memfokuskan pada identifikasi risiko, langkah kedua analisis risiko, langkah ketiga evaluasi risiko dan langkah keempat penerapan manajemen risiko. Kata-kata kunci : bencana alam, proyek konstruksi, manajemen risiko bencana, framework manajemen risko bencana pada pelaksanaan proyek konstruksien_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectbencana alamen_US
dc.subjectproyek konstruksien_US
dc.subjectmanajemen risiko bencanaen_US
dc.subjectframework manajemen risko bencana pada pelaksanaan proyek konstruksien_US
dc.titleIntegrasi Manajemen Risiko Bencana Ke Dalam Pelaksanaan Proyek Konstruksi (Studi Kasus Penyedia Jasa Konstruksi Di DIY)en_US
dc.Identifier.NIM08914021


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record