Show simple item record

dc.contributor.advisorAnang Hermawan, S.Sos, MA
dc.contributor.authorArdiyanto Nugroho
dc.date.accessioned2022-01-03T03:08:16Z
dc.date.available2022-01-03T03:08:16Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/35575
dc.description.abstractArdiyanto Nugroho. 05331136. Strategi Program Berita berbahasa Daerah Untuk Mempertahankan Image Station Televisi Lokal Berbasis Tradisi (Studi Deskriptif pada Program “Pawartos Ngayogyakarta” di Jogja TV dan TV Borobudur). Skripsi Sarjana. Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia. 2012. Penelitian ini mengangkat tema program berita berbahasa daerah di JOGJA TV dan TV BOROBUDUR. Peneliti memilih JOGJA TV dan TV BOROBUDUR sebagai objek penelitian karena pada kedua televisi tersebut mempunyai keunikan dalam mengangkat potensi lokal dalam program beritanya. Potensi atau nilai lokal dianggap mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat sebagai penonton. Dengan mengangkat nilai-nilai lokal sebagai konsep dasar produksi sebuah program acara dapat menjadikan TV lokal tersebut sebagai media partner untuk ikut melestarikan sekaligus mempromosikan budaya lokal. Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui bagaimana strategi program berita yang ada di kedua televisi lokal tersebut, bagaimana pemanfaatan nilai lokal yang ada, dan kendalakendala yang dihadapi dalam proses memproduksi program berita. Dalam penelitian ini, penulis menganut paradigma konstruktivisme dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai November 2011 dengan melakukan observasi langsung pada objek penelitian. Selain itu penulis juga melakukan studi pustaka untuk menambahkan data-data yang ditemukan pada objek penelitian. Proses produksi acara di kedua TV lokal tersebut melalui beberapa tahapan yaitu Pra Produksi, Produksi, dan Pasca Produksi. Penggunaan nilai lokal di kedua TV lokal tersebut sama-sama lebih ditekankan pada aspek bahasa, yaitu dengan menggunakan bahasa lokal. Namun yang membedakan penggunaan bahasa lokal di kedua TV lokal tersebut adalah format bahasa Jawa. Jogja TV menggunakan bahasa Jawa kromo halus sebagai bahasa pengantarnya karena dianggap pantas dengan kultur budaya masyarakat Yogyakarta. Sedangkan bahasa Jawa yang digunakan oleh TV Borobudur adalah format bahasa Jawa yang lebih sederhana dan menjadi bahasa sehari-hari yang disebut bahasa ngoko semarangan. Secara umum hambatan yang temui oleh kedua televisi lokal ini adalah pada sumber daya manusia (SDM), scheduling, teknis dan finansial. Kata Kunci : Program Berita, Bahasa Jawa, Proses Produksi, Televisi Lokal, JOGJA TV, TV BOROBUDURen_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectProgram Beritaen_US
dc.subjectBahasa Jawaen_US
dc.subjectProses Produksien_US
dc.subjectTelevisi Lokalen_US
dc.subjectJOGJA TVen_US
dc.subjectTV BOROBUDURen_US
dc.titleStrategi Pemrograman Berita Berbahasa Daerah Untuk Mempertahankan Image Station Televisi Lokal Berbasis Tradisi (Studi Deskriptif pada Program Berita “Pawartos Ngayogyakarta” di Jogja TV Yogyakarta dan Program Berita “Kuthane Dewe” di TV Borobudur Semarang)en_US
dc.Identifier.NIM05331136


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record