Respon Tumbukan Bangunan Elastik
Abstract
Gempa Yogyakarta 27 Mei 2006 menimbulkan berbagai kerusakan bangunan. Salah satu berbagai macam kerusakan akibat terjadinya gempa adalah adanya suatu gaya tumbukan dua gedung yang saling berdekatan. Contoh kerusakan akibat adanya gaya tumbukan seperti kerusakan joint balok kolom,
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar respon getaran gedung yang terjadi akibat adanya suatu tumbukan. Pertama, Jenis gedung yang akan diteliti berupa low rise, mid rise, dan high rise. Disetiap jenis gedung kemudian dipecah lagi berdasarkan frekuensi banguanan yaitu berfrekuensi tinggi dan rendah. Kedua, jenis percepatan gempa. percepatan gempa kemudian dibagi menjadi dua yaitu percepatan gempa dengan frekuensi tinggi (Parkfield) dan frekuensi rendah (bucharest). Dua percepatan gempa tersebut kemudian disesuaikan diwilayah Yogyakarta berdasarkan SNI-1726-2002. Ketiga, GAP. Nilai GAP sangat menentukan terjadinya gedung akan mengalami tumbukan atau tidak. Untuk penelitian ini, nilai GAP dimulai dari 0,2 cm sampai tidak terjadi tumbukan dengan interval 0,2 cm.
Hasil penelitian yang diperoleh yaitu perbandingan dilatasi, perbandingan simpangan, perbandingan gaya, dan status dari drift ratio. Secara global, Semakin pendek nilai GAPnya dan frekuensi gedungnya, semakin besar gaya tumbukan dan simpangan akibat tumbukan.
Kata Kunci: Massa, Kekakuan, mode shape, simpangan, gaya Pounding