Show simple item record

dc.contributor.advisorDr. Farham HM Saleh, MSIE
dc.contributor.advisorDrs. Suwarsono Muhammad, MA.
dc.contributor.authorM.Fajar Nurwildani
dc.date.accessioned2021-12-10T06:15:27Z
dc.date.available2021-12-10T06:15:27Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/35156
dc.description.abstractRumah Bersalin dimana merupakan institusi pelayanan kesehatan yang mengarah pada profesionalisme di bidang jasa pelayanan. Dalam menjalankan roda perusahaan dapat mengalami penurunan. Kondisi penurunan dapat diketahui dari tanda-tanda keuangan dan non keuangan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui indikator-indikator yang dapat menyakinkan bahwa Rumah Bersalin dalam kondisi sakit, proses ketidaksehatan dan sebab-sebab ketidaksehatan, strategi penyehatan yang dapat dilakukan kedua Rumah Bersalin dan rancangan implementasi strategi penyehatan yang tepat serta Perbandingan kedua rumah bersalin tersebut. Hasil penelitian dapat disimpulkan RB. Siti Hajar didapatkan indikator ketidaksehatan yaitu terdapat fungsi manajemen belum dijalankan, perumusan organisasi yang tidak jelas, terjadi ketidakpuasan pelanggan pada pelayanan yang diharapkan, kinerja keuangan yang buruk ditandai dengan penurunan laba, likuiditas tidak baik, rasio aktivitas tidak baik, kemampuan mendapatkan laba rendah Proses ketidaksehatan terjadi secara mendadak. Penyebab ketidaksehatannya dari internal adalah ketidakcakapan manajemen, ketidakberdayaan dan kebingungan organisasi, terjadi konflik antara Direktur dan PD. Aisyiyah, kurangnya evaluasi sistem pelayanan, Lemahnya sistem pengendalian keuangan dan pengawasan keuangan, kebijakan keuangan yang tidak tepat. Penyebab eksternal adalah tumbuhnya pesaing, sehingga dirumuskan strategi penyehatan dengan tahapan strategi penyelamatan (2011) Strategi Stabilisasi (2012), dengan Strategi Pemulihan Pertumbuhan (2013-2014), Strategi Pemeliharaan Pertumbuhan (2015). Sedangkan untuk RB. Permata Bunda didapatkan indikator ketidaksehatan yaitu manajemen bersifat kekeluargaan, tidak ada perumusan organisasi, terjadi ketidakpuasan pelanggan pada pelayanan yang diharapkan, kinerja keuangan yang buruk dengan ditandai dengan laba yang tidak stabil dan kemampuan mendapatkan laba rendah. Proses ketidaksehatan terjadi cepat. Penyebab ketidaksehatannya adalah belum mempunyai bentuk organisasi, manajemen diatur hanya dokter dan keluarga, sistem dan prosedur kualitas pelayanan tidak jelas, belum adanya perencanaan anggaran dan tidak adanya pencatatan keuangan yang baik secara akuntasi, sehingga dirumuskan strategi penyehatan dengan tahapan strategi penyelamatan (2011) Strategi Stabilisasi (2012), dengan Strategi Pemulihan Pertumbuhan (2013-2014), Strategi Pemeliharaan Pertumbuhan (2015). Rancangan implementasi dengan menciptakan sense of crisis, membangun tim perubahan, membangun visi dan strategi dan mengkomunikasikan, pemberdayaan sumber daya manusia, penerapan manajemen pelayanan, menciptakan keberhasilan jangka pendek, momentum penyehatan, kapitalisasi keberhasilan dan konsolidasi serta membangun budaya baru. Perbandingan antara keduanya dapat terlihat pada sisi manajemen, kepuasan pelanggan dan kemampuan menghasilkan laba. Kata kunci : penyehatan, strategien_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectpenyehatanen_US
dc.subjectstrategien_US
dc.titleStrategi Penyehatan Perusahaan (Studi Multi Kasus: Rumah Bersalin Siti Hajar Dan Rumah Bersalin Permata Bunda Kota Tegal)en_US
dc.Identifier.NIM09916104


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record