Analisis Potensi Resiko Bahaya Menggunakan Metode Hazard Identification And Risk Assessment (Hira) Dan Job Safety Analysis (Jsa) Guna Meminimalkan Kecelakaan (Studi Kasus: Pt. Massindo Karya Prima, Kawasan Industri Candi, Semarang)
Abstract
PT Massindo Karya Prima merupakan perusahaan yang memproduksi produk berupa
bedding sejak tahun 1983 yang berlokasi di Kawasan Industri Candi Semarang yang
tergabung dalam Massindo Group. Terdapat 5 proses produksi dalam pembuatan produk
pada PT Massindo Karya Prima antara lain proses pada area gudang, proses RAM, proses
casing, proses tembak kain & corner, terakhir proses packing. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui potensi resiko yang dapat menyababkab bahaya pada proses
produksi, mencari & mendapatkan nilai level resiko yang diperoleh dari hasil identifikasi
resiko bahaya pada proses produksi, serta memberikan solusi yang dapat dilakukan untuk
mengurangi resiko yang paling berbahaya pada proses produksi. Penggunaan metode
Hazard Identification and Risk Assesssment (HIRA) & Job Safety Analysis (JSA) digunakan
untuk mencapai tujuan penelitian ini. HIRA adalah salah satu alat bantu untuk
mengidentifikasi suatu kecelakaan kerja dengan memberikan penilaian resiko yang ada
sebagai salah satu faktor penting dalam pengimplementasi sistem manajemen K3 kemudian
JSA adalah sebuah kajian sistematis pada tiap langkah aktivitas kerja tentang potensi
bahaya yang ada yang dimaksudkan untuk menentukan tindakan pengendalian serta untuk
melakukan pecegahan & mengurangi dampak kejadian tersebut. Hasil dari penelitian ini
terdapat 10 jumlah temuan potensi resiko pada proses casing serta nilai resiko sebesar 89,
10 jumlah temuan potensi resiko pada proses tembak kain & corner serta nilai resiko sebesar
78, 8 jumlah temuan potensi resiko pada proses RAM serta nilai resiko sebesar 60, 8 jumlah
temuan potensi resiko pada proses packing serta nilai resiko sebesar 55, 4 jumlah temuan
potensi resiko pada area gudang serta nilai resiko sebesar 26. Solusi yang diberikan terkait
potensi resiko pada proses penyatuan per adalah penggunaan APD seperti sarung tangan &
pelindung wajah, untuk tidak tersedianya APAR adalah melakukan pengadaan tentang
pentingnya APAR, untuk tidak terlihatnya kotak P3K adalah pemberlakuan & penggiatan
tentang perlengkapan serta melengkapi isi kotak P3K sesuai (PER.15/MEN/VIII/2008).
Collections
- Industrial Engineering [2321]