Pra Rancangan Pabrik Asam Oksalat Dihidrat Dengan Oksidasi Glukosa Kapasitas 12.000 Ton/Tahun
Abstract
Asam oksalat dihidrat memiliki peran dalam dunia industri seperti dalam industri logam untuk
pelapisan besi (anti karat) dan industri tekstil dalam pewarnaan kain. Indonesia merupakan
negara pengimpor asam oksalat dihidrat dengan kebutuhan yang relatif meningkat setiap
tahunnya. Hal tersebut disebabkan karena belum adanya pabrik yang memproduksi asam
oksalat dihidrat di Indonesia. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dirancanglah pabrik
asam oksalat dengan kapasitas 12.000 ton/tahun menggunakan bahan baku glukosa sebanyak
940,58 kg/jam dan asam nitrat sebanyak 1.975,22 kg/jam.
Pabrik direncanakan berdiri pada tahun 2025 berlokasi di Lampung Selatan. Pabrik didirikan
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan asam oksalat dihidrat dalam negeri serta untuk ekspor ke
luar negeri. Reaksi antara glukosa dan asam nitrat memerlukan katalis V2O5 berlangsung pada
fase cair-cair, bersifat isotermis, adiabatis, eksotermis dengan suhu operasi 71C, tekanan 1 atm
dan menggunakan reaktor alir tangki berpengaduk (RATB). Unit utilitas pada pabrik diperlukan
untuk menyediakan keperluan seperti air pendingin, air proses, steam, listrik, bahan bakar,
udara tekan dan lain-lain. Kebutuhan utilitas meliputi air sebanyak 49.402.3 kg/jam dan
kebutuhan listrik sebesar 159 kW. Pabrik ini memerlukan modal tetap Rp116,062,283,275,
Modal kerja Rp 214,728,260,131, dan biaya produksi Rp 235,277,290,552.
Berdasarkan evaluasi ekonomi, pabrik ini tergolong low risk dengan nilai Pay Out Time (POT)
sebelum dan sesudah pajak adalah 3 tahun, Return On Investment (ROI) sebelum pajak sebesar
30% dan ROI setelah pajak sebesar 23%, dan Discounted Cash Flow Rate (DCFR) sebesar
12,5% pertahun. Berdasarkan analisa ekonomi yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa
pabrik Asam Oksalat dari Asam Nitrat dan Glukosa dengan kapasitas 12.000 ton per tahun ini
menarik dan layak untuk dikaji lebih lanjut.
Collections
- Chemical Engineering [1177]