Balok Beton Bertulangan Bambu Wulung Tanpa Pilinan
Abstract
Semakin mahal dan terbatasnya sumber daya baja tulangan saat ini akan
menjadi persoalan serius dimasa yang akan datang, diharapkan adanya alternatif
pengganti baja tulangan yang lebih murah dan mudah dalam sumber daya alam
nya. Mengatasi problem tersebut, sebagai alternatif dicoba pemakaian tulangan
bambu yang murah dan berkekuatan tinggi, namun realisasinya tidaklah mudah
karena bambu memiliki kelemahan pada sifat higroskopis (kembang susut) yang
tinggi, sifat ini berdampak pada daya lekat bambu yang menurun. Namun masalah
higroskopis ini dapat diatasi dengan pemberian vernis, sehingga kembang
susutnya akan berkurang bahkan dapat hilang.
Penelitian ini menggunakan bambu wulung tanpa pilinan sebagai tulangan
balok beton. Pengujian dilakukan dengan metode pembebanan dua titik, retak
yang diharapkan pada pengujian ini adalah retak lentur. Tulangan dibuat dari 2
bilah bambu yang sama dengan bagian daging bambu saling berhimpit dan bagian
kulit di sisi luar, kemudian diikat menggunakan kawat bendrat untuk mencegah
tulangan bergeser atau rusak.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi tulangan bambu rata-rata
antara momen retak awal (eksperimen) dengan momen perhitungan (teoritis)
sebesar 17.04 %. Disimpulkan bahwa bambu memiliki peluang untuk digunakan
sebagai tulangan, khususnya untuk struktur beton sederhana.
Kata kunci: Balok beton bertulang bambu, tulangan bambu, kuat lentur
Collections
- Civil Engineering [4192]