Monarbu : Monitoring Partikel Debu Di Area Kampus Universitas Islam Indonesia Berbasis Internet Of Things
Date
2021-06-21Author
AHMAD KHODI INZAGHI
AKRAM FAISALDINATHA
ICHTIAR AGUNG ADHAVIAN
Metadata
Show full item recordAbstract
Udara adalah salah satu komponen lingkungan sebagai kebutuhan mendasar bagi seluruh
makhluk hidup yang ada di bumi untuk mempertahankan kehidupannya. Perubahan terhadap
komposisi udara itu dapat berupa sifat kimia dan fisik. Keadaan seperti itu biasa disebut dengan
pencemaran udara. Salah satu contoh pencemaran udara yang terjadi diakibatkan oleh adanya
butiran debu, dimana tingginya kadar debu dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia.
Area kampus Universitas Islam Indonesia merupakan tempat yang mempunyai tingkat mobilitas
yang cukup tinggi pada saat masa perkuliahan, khususnya pada hari kerja. Hal tersebut akan
menyebabkan partikel-partikel debu berterbangan di udara. Debu yang berterbangan dan terbawa
angin akan bercampur dengan udara yang dihirup oleh manusia, sehingga apabila jumlah debu
yang terhirup cukup banyak maka akan berpotensi terjadinya penumpukan debu pada paru-paru
yang akan menyebabkan berbagai macam penyakit.
Mitigasi perlu dilakukan kedepannya terhadap kualitas udara yang semakin buruk, maka
dari itu diperlukan data untuk kualitas udara yang dipengaruhi oleh partikel debu yang dapat
membuat area kampus menjadi lebih baik. Dari data tersebut dapat dijadikan sebuah pertimbangan
untuk pembuat kebijakan di area kampus Universitas Islam Indonesia. Sebagai langkah awal
dalam prototyping sistem monitoring partikel debu di area kampus Universitas Islam Indonesia,
hadirlah MONARBU yang merupakan alat monitoring partikel debu berbasis Internet of Things
(IoT) yang dapat membaca data secara real time dan terhubung langsung dengan pengguna.
Diharapkan dari adanya MONARBU ini dapat bermanfaat bagi pembuat kebijakan di Universitas
Islam Indonesia.
Pada perancangan sistem ini sudah dilakukan uji coba di lapangan dan memiliki beberapa
perubahan spesifikasi dari usulan sebelumnya. Dimana perubahan tersebut terdapat pada bagian
sistem komunikasinya yang sebelumnya menggunakan SIM800L menjadi ESP8266. Perubahan
juga terdapat pada pembuatan interface yang sebelumnya menggunakan MIT APP Inventor
menjadi Android Studio.
Pada tahap implementasi dilakukan pemasangan komponen elektronis ke dalam casing,
kemudian dilakukan uji coba di lapangan. Hasil yang didapatkan setelah implementasi adalah nilai
dari partikel debu. Pengiriman data secara real time ke Thingspeak dan Firebase. Pengiriman data
ke Firebase dilakukan setiap ±15 detik sekali dan pengiriman ke Thingspeak dilakukan setiap ±1
menit sekali. Dampak dari impelementasi alat ini sudah baik, dimana sensor dapat membaca
partikel debu yang di sekitarnya.