Omedig: Rancang Bangun Oksigen Meter Digital Berbasis Iot Untuk Fasilitas Kesehatan Masyarakat
View/ Open
Date
2021-06-21Author
MUH. ZAINULLAH
MAHABITO SAKA NUSANTARA
Metadata
Show full item recordAbstract
Permasalahan yang diangkat pada tugas akhir ini adalah dibutuhkannya suatu teknologi yang
dapat mengukur laju aliran oksigen dengan presisi, serta dapat mencatat total volume oksigen yang
digunakan guna mengatasi masalah pentarifan oksigen pada fasilitas kesehatan. Hal ini
dikarenakan fasilitas kesehatan pada umumnya hanya menggunakan durasi pemakaian oksigen
dan mengkalikan dengan flowrate-nya sebagai dasar pentarifan oksigen kepada pasien. Usulan
dari alat ini berfungsi agar pasien dan fasilitas kesehatan sama-sama mengetahui total volume
oksigen yang telah digunakan.
Pada perancangan sistem, terdapat beberapa perubahan dari usulan yang telah dibuat
sebelumnya. Hal ini dilakukan karena tidak sesuainya spesifikasi dari alat tersebut yang dapat
mengurangi kinerja dari alat itu sendiri. Perubahan yang dilakukan adalah mengganti regulator
single head menjadi regulator yang sudah beredar pada umumnya serta penambahan komponen
kipas sebagai pendingin pada bagian sistem kontrol alat oksigen meter digital tersebut.
Pada tahapan implementasi, hal yang pertama dilakukan yaitu pengujian sensor SFM4100
dan pengujian komunikasi serial dari mikrokontroler Arduino WiFi. Selanjutnya dilakukan
pengujian alat secara keseluruhan dan pengujian alat pada user interface Thinger.io untuk
mengetahui seberapa baik dalam merekam data. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan,
OMEDIG memiliki error sebesar ± 1,82% dalam membaca flowrate oksigen. Artinya OMEDIG
memiliki tingkat akurasi sangat baik yaitu ± 98,18%, dengan kemampuan ukur flowrate oksigen
hingga 10 LPM. Pengiriman data secara realtime pada Thinger.io setiap 1 detik sekali dan data
akan tersimpan pada database setiap 1 menit sekali. Data dari database dapat diunduh dalam
bentuk file excel sehingga akan memudahkan pihak fasilitas kesehatan dalam proses penetapan
tarif oksigen yang digunakan oleh pasien.
Dampak dari implementasi alat ini dapat memberikan alternatif solusi bagi pihak fasilitas
kesehatan agar lebih adil dan transparan dalam penetapan tarif oksigen. Selain itu juga dapat
memudahkan kerja tenaga medis dalam hal mengatur flowrate oksigen (menggunakan keypad) dan
juga memungkinkan dokter untuk memantau (dari jarak jauh) besar flowrate oksigen yang
diberikan tenaga medis telah sesuai dengan yang diperintahkan. Yang terpenting antara pihak
fasilitas kesehatan dan pasien dapat mengetahui besar flowrate dan total volume oksigen yang
digunakan melalui penampil LCD pada alat. Sehingga pasien dapat memperkirakan biaya yang
harus dikeluarkan untuk penggunaan oksigen. Dan juga fasilitas kesehatan tidak lagi melakukan
penetapan tarif oksigen berdasarkan durasi pemakaian, melainkan berdasarkan total volume
oksigen yang telah digunakan oleh pasien.
Collections
- Electric Engineering [783]