Stabilisasi Tanah Lempung Untuk Mengetahui Pengaruh Uji Durabilitas Terhadap Daya Dukung Dan Swelling Menggunakan Fly Ash Dan Abu Sekam Padi
Abstract
Tanah memiliki sifat yang beragam pada dunia konstruksi Teknik Sipil sehingga suatu
permasalahan tanah sering terjadi. Tanah yang sering mengalami permasalahan yakni tanah lempung
ekspansif dikarenakan dapat mengembang dan menyusut dengan mudah sehingga akan
mempengaruhi daya dukung nya yang berkaitan dengan nilai CBR dan pengembangan atau swelling
serta akan adanya pengaruh durabilitas yang diakibatkan cuaca pada saat hujan akan tergenang air
dan saat kemarau akan kering. Permasalahan yang terjadi mengakibatkan kerusakan pada bangunan
konstruksi seperti retak-retak (cracking) pada suatu konstruksi, bergelombangnya pada jalan dan
turun atau terangkatnya suatu pondasi.
Penelitian ini bertujuan untuk menstabilisasi tanah dengan melakukan pengujian sifat fisik
tanah, uji CBR unsoaked dan soaked untuk mengetahui daya dukung dan nilai swelling. Selanjutnya
hasil dari pengujian CBR soaked dengan periode siklus 2 hari, 3 hari, dan 6 hari untuk mengetahui
pengaruhnya terhadap durabilitas yang terjadi. Pengujian yang dilakukan menggunakan presentase
fly ash sebagai bahan tambah sebesar 5%, 10% dan 15% terhadap berat kering tanah, sedangkan abu
sekam padi yang digunakan dengan nilai konstan sebesar 5% terhadap berat kering tanah. Masa
pemeraman untuk CBR unsoaked selama 1 hari, 4 hari, dan 7 hari, sedangkan CBR soaked dengan
pemeraman selama 7 hari.
Hasil penelitian yang didapatkan sampel tanah ini berdasarkan nilai indeks plastisitas
termasuk kedalam tanah kohesif dengan sifat plastisitas tinggi. Jenis tanah menurut klasifikasi
sistem USCS tanah ini termasuk kedalam kelompok CH yaitu jenis tanah lempung tak organik atau
pasir halus diatomae, lanau elastis, sedangkan menurut sistem klasifikasi AASHTO tanah termasuk
kedalam kelompok A-7-5 yaitu tipe material pokok pada umumnya tanah berlempung dengan
penilaian umum sebagai tanah dasar sedang sampai buruk. Hasil pengujian yang dilakukan tanah
dipengaruhi oleh durabilitas terhadap daya dukung dan pengembangan yang ditinjau berdasarkan
nilai CBR dan swelling. Semakin lama waktu periode siklus yang dilakukan nilai CBR yang
didapatkan semakin turun dan nilai swelling meningkat sehingga akan mengakibatkan terhadap daya
dukung yang rendah. Pada periode siklus ke 3 (6 hari) mengalami penurunan CBR dan peningkatan
nilai swelling tertinggi. Tanah asli mengalami penurunan nilai CBR sebesar 37,973% dan nilai
swelling mengalami peningkatan sebesar 3,72%, sedangkan tanah terstabilisasi dengan presentase
FA 15%+ASP 5% mengalami penurunan sebesar 25,572% dan nilai swelling mengalami
peningkatan sebesar 0,66%.
Collections
- Civil Engineering [4193]