Analisis Debit Sungai Ciujung Menggunakan Model Swat Untuk Kebutuhan Air Baku Di Kecamatan Bandung
Abstract
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Serang jumlah penduduk di wilayah
Kabupaten Serang mengalami peningkatan 6,67% dari 1,5 juta jiwa menjadi 1,6 juta jiwa pada
tahun 2019 sampai 2020. Salah satu Kecamatan di Kabupaten Serang yaitu Kecamatan Bandung
mengalami peningkatan jumlah penduduk sekitar 1% setiap tahunnya, yang berarti kebutuhan air
baku setiap tahunnya akan terus bertambah. Salah satu sumber air Kecamatan Bandung adalah
Sungai Ciujung, Sungai Ciujung sendiri mengalami penurunan debit saat kemarau panjang. Maka
dari itu diperlukan analisis terhadap Sungai Ciujung untuk menghitung ketersediaan air.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendugaan debit air sungai dan besarnya debit
andalan pada Sungai Ciujung dengan menggunakan permodelan SWAT. Melakukan perhitungan
kebutuhan air baku di Kecamatan Bandung pada tahun rencana yaitu tahun 2038. Kemudian pada
permodelan SWAT data yang dibutuhkan dalam pembuatan model Sungai Ciujung yaitu data
tataguna lahan, data jenis tanah, data klimatologi, dan data pengukuran debit di lapangan. Tahapan
pembuatan model SWAT dilakukan dengan 4 tahap yaitu deliniasi DAS berdasarkan outlet,
pembentukan HRU, simulasi model, dan proses kalibrasi dan validasi yang kemudian
menghasilkan nilai yang berupa debit seperti debit harian, bulanan, dan tahunan. Debit dari hasil
output SWAT tersebut akan digunakan untuk menghitung ketersediaan air baku Sungai Ciujung
dengan debit andalan 90%. Kemudian membandingkan hasil ketersediaan air dan kebutuhan air
baku pada Kecamatan Bandung pada tahun rencana yaitu tahun 2038.
Dari hasil simulasi pada permodelan SWAT diketahui bahwa perbandingan debit observasi
dan debit simulasi memiliki nilai korelasi (R) sebesar 0,71 dan nilai Nash-Sutcliffe Model
Efficiency (NS) sebesar 0,46 sehingga model dapat dikatakan memuaskan untuk memprediksi
debit sungai. Hasil dari perhitungan debit andalan 90% menggunakan debit simulasi memiliki nilai
sebesar 4680 l/detik di mana hasil tersebut sangat memenuhi kebutuhan air baku di Kecamatan
Bandung pada Tahun rencana 2038 yaitu sebesar 221,62 l/detik.
Collections
- Civil Engineering [4192]