Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Konvensional Sebelum Dan Selama Covid-19 Di Indonesia
Abstract
Pada awal Maret 2020 kasus Covid-19 pertama kali ditemukan di Indonesia.
Adanya pandemi Covid-19 menyebabkan beberapa pos keuangan bank
konvensional berhasil dilampaui oleh perbankan syariah seperti aset perbankan
syariah tumbuh 10,97% (yoy) lebih unggul daripada perbankan konvensional
sebesar 7,77%, pembiayaan yang diberikan relatif baik yakni tumbuh 9,42%
daripada perbankan konvensional yang tumbuh sekitar 0,55%, untuk dana pihak
ketiga sebesar 11,56% sedikit lebih unggul dari perbankan konvensional sebesar
11,49% berdasarkan Deputi Direktur Pengembangan Perbankan Syariah Otoritas
Jasa Keuangan Gunawan Setyo Utomo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
statistik deskriptif mengenai kinerja keuangan bank konvensional sebelum dan
selama Covid-19 di Indonesia dan untuk mengetahui perbedaan yang terjadi pada
kinerja keuangan bank konvensional sebelum dan selama Covid-19 di Indonesia.
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang mencakup 40 Bank Konvensional
pada bulan Juli – Desember 2019 dan April – September 2020 menggunakan
teknik sampling purposive sampling dengan metode Paired Sample T-Test apabila
data berdistribusi normal dan Wilcoxon Signed Rank apabila data tidak
berdistribusi normal. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa nilai ratarata
kinerja keuangan sebelum adanya Covid-19 lebih baik daripada selama
Covid-19. Berdasarkan uji Paired Sample T-Test terdapat perbedaan pada
variabel Net Interest Margin (NIM) dengan nilai p-value sebesar 0,01089.
Berdasarkan uji Wilcoxon Signed Rank terdapat perbedaan Biaya Operasional
Pendapatan Operasional (BOPO) dengan nilai p-value sebesar 0,04816 dan tidak
terdapat perbedaan yang signifikan pada variabel Loan to Deposit (LDR) dengan
nilai p-value sebesar 0,3298, Non Performing Loan (NPL) dengan nilai p-value
sebesar 0,6574, dan Return On Assets (ROA) dengan nilai p-value sebesar 0,2944.
Collections
- Statistics [905]