Analisis Inflasi Indonesia Berdasarkan Kelompok Pengeluaran Tahun 2020 Menggunakan K-Medoids
Abstract
Inflasi memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dan sering
dijadikan sebagai acuan terhadap naik turunnya suatu barang dan jasa di Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), laju perekonomian di Indonesia
berjalan cukup lambat pada tahun 2020. Perekonomian yang lambat dibuktikan
dengan rendahnya inflasi tahun 2020 yang tidak memenuhi target pemerintah di
rentang 2% hingga 4%. Rendahnya inflasi di tahun 2020 disebabkan oleh berbagai
faktor, salah satu faktor yang signifikan berpengaruh adalah terjadinya wabah
Covid -19 yang belum berakhir hingga saat ini. Salah satu contoh akibat dari wabah
Covid -19 yaitu penurunan terhadap sisi permintaan dan daya beli. Dari sisi
permintaan dan daya beli terdapat beberapa indikator yang dibagi ke dalam
kelompok pengeluaran berdasarkan kebutuhan masyarakat. BPS telah membagi
inflasi berdasarkan kelompok pengeluaran yang terdiri dari 12 indikator. Fokus
pada penelitian ini adalah pengelompokan dari 12 bulan berdasarkan 12 indikator
inflasi kelompok pengeluaran menggunakan metode klastering k-medoids untuk
menunjukkan karakteristik tinggi, sedang, dan rendahnya inflasi pada tahun 2020.
Untuk menentukan jumlah klaster digunakan metode WCSS (Within Cluster Sum
Square) dan silhoutte. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 4 klaster, pada klaster
1 memiliki inflasi sangat tinggi pada bulan Januari dan Februari. Klaster 2 memiliki
inflasi tinggi pada bulan Maret dan April. Klaster 3 memiliki inflasi rendah pada
bulan Mei, Juni, Oktober, November, dan Desember. Sedangkan, untuk klaster 4
memiliki inflasi sangat rendah pada bulan Juli, Agustus, dan September.
Collections
- Statistics [900]