Implementasi Lean Six Sigma Untuk Mengurangi Pemborosan Pada Bagian Press Edge Ppr, Departemen Wood Working, Pt. Yamaha Indonesia
Abstract
Dalam Proses produksi kabinet Fall Board, masih banyak sekali ditemukan produk
defect. Terdapat sepuluh jenis defect yang terjadi pada kabinet Fall Board diantarannya:
dimensi NG, gompal, uki, bor geser, pecah, renggang, cacat, kotor, lem, dekok, dan insert
nut geser. Terjadinya defect tersebut mengindikasikan terjadinya pemborosan dalam
suatu proses produksi. Oleh karena itu dilakukan penelitian menggunakan konsep Lean
Six Sigma untuk mengurangi terjadinya pemborosan proses produksi. Didapatkan
klasifikasi aktivitas value added, non necessary value added, dan non value added secara
berturut-turut sebesar 46%, 52%, dan 3%. Berdasarkan pemilihan waste prioritas
menggunakan metode Analytical Hierachy Process (AHP) didapatkan waste prioritas
yaitu waste defect dengan nilai bobot sebesar 0,413. Selanjutnya dilakukan perhitungan
kapabilitas pada masing-masing jenis defect yang terjadi defect diantarannya: dimensi
NG, gompal, uki, bor geser, pecah, renggang, cacat, kotor lem, dekok, insert nut geser
yang didapatkan dari data quality control dari bulan September 2020 sampai dengan
Februari 2021. Berdasarkan analisis kapabilitas proses pada masing-masing jenis defect
didapatkan nilai sigma level untuk kesepuluh jenis defect secara berturut-turut adalah
3,04, 3,48, 4,96, 4,63, 4,65, 4,91, 4,53, 5,09, 4,91, 5,37. Kemudian dilakukan analisis
pareto untuk mengetahui jenis defect apa yang paling dominan terjadi yaitu defect dimensi
NG pada kabinet FallBoard. Setelah itu dilakukan improvement menggunakan FMEA
didapatkan nilai RPN tertinggi yaitu adanya penambahan ukuran 0,3 mm pada kabinet
Fall Board. Setelah diterapkan perbaikan kemudian menghitung kembali kapabilitas
proses pada jenis defect dimensi NG dari bulan Maret sampai Mei dengan sigma level
sebesar 3,68 meningkat sebanyak 17%.
Collections
- Industrial Engineering [2224]