Interaksi Edukatif Guru Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Agama Islam Pada Anak Autis Di SLBN 1 Bantul
Abstract
Penanaman nilai- nilai agama merupakan hal penting, terutama dalam
menghadapi era globalisasi. Penanaman nilai-nilai tersebut penting untuk semua
anak muslim baik anak normal maupun anak berkebutuhan khusus (ABK), seperti
penyandang autis. Proses penanaman nilai pada anak autis tidak terlepas dari
konsep interaksi guru yang aktif dan kreativ. Tujuan Penelitian ini adalah untuk:
(1) Mengetahui gambaran perilkau siswa autis terhadap pemahaman nilai-nilai
agama. (2) Mengetahui bagaimana interaksi guru ketika penanaman nilai-nilai
agama,terdiri dari tujuan, materi dan metode. (3) Mengetahui pola interaksi yang
di dilaksanakan dalam proses pembelajaran dan penanaman nilai-nilai agama.
Penelitian ini merupkan penelitian lapangan yang bersifat deskriptif
kualitatif yang mengambil latar SLBN I Bantul. Penelitian ini berusaha melihat
secara mendalam dan memaparkan interaksi edukatif guru dalam penanaman
nilai-nilai agama pada anak autis. Teknik pengumpulan data yang dilakuka yaitu:
Observasi, Wawancara dan dokumentasi. Setelah semua data terkumpul kemudian
dilakukan analisis data dengan tekhnik analisa kualitatif dengan model Miles dan
Huberman, melalui langkah-langkah sebagai berikut: Pengumpulan data,
Penyajian data, Reduksi data dan Penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian adalah: Pertama, Perilaku siswa autis terkait pemahaman
nilai-nilai agama ketika sebelum kelembaga sekolah dan setelah masuk kelembaga
sekolah mengalami perkembangan. Hal ini bisa dilihat dari prilaku kepada Allah,
siswa sudah terbiasa tertib berdoa sebelum dan sesudah belajar. Prilaku kepada
Sesama manusia yaitu siswa terbiasa mengucapkan salam dengan guru dan
memilki rasa kasih sayang terhadap sesama dengan tidak memukul dan
bersalaman ketika berjumpa. Prilaku kepada alam, siswa tidak membuang sampah
sembarangan. Kedua, Materi penanaman nilai-nilai agama pada anak autis di
SDLB N I Bantul di setara dengan materi untuk anak usia dini. Hal ini di
sesuaikan dengan perkembangan kognitif anak. Materi berupa nilai-nilai akidah,
ibadah dan akhlak. Metode yang digunakan yaitu keteladanan, pembiasaan dan
visual. Ketiga, Interaksi edukatif yang dibangun dengan pola satu arah dan dua
arah dengan di dasari rasa kasih sayang guru dan siswa autis.
Kata kunci: Interaksi Edukatif, Nilai-nilai Agama dan Autis