Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Dana Perimbangan Terhadap Kemandirian Daerah dengan Alokasi Belanja Modal sebagai Pemoderasi
Abstract
Perpajakan merupakan instrumen pengumpulan dana yang wajib bagi suatu
negara untuk membiayai kegiatan belanja dan investasi yang menunjang dan menjamin
kesejahteraan masyarakat di suatu negara. Pada kemandirian daerah diukur dengan
dengan derajad desentralisasi fiskal artinya kemandirian suatu daerah dilihat dari
keuangan dan fiska. Data yang dikumpulkan merupakan data sekunder, dimana data yang
sudah tersedia dalam bentuk laporan RAPBD (Realisasi Anggaran Pendapatan Belanja
Daerah) se Kabupaten dan Kota Yogyakarta yang terdiri dari 4 kabupaten dan 1 kota,
laporan yang dikumpulkan dari tahun 2008-2014. Dengan menggunakan aplikasi SPSS
sebagai alat untuk menganalisis penelitian. Penelitian menggunakan uji asumsi klasik (Uji
Normalitas, Multikolinearitas, Heterokedastisitas, dan Autokorelasi), Uji Hipotesis dan
dilanjutkan dengan Uji MRA (Moderated Regression Analysis).
Dalam penelitian variabel (PAD) pendapatan asli daerah berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kemandirian daerah, dan (DP) dana perimbangan berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kemandirian daerah. Dengan ditambahnya 2 variabel moderasi di
tiap - tiap variabel independen terhadap dependen diketahui bahwa (ABML) alokasi
belanja modal langsung tidak mampu memoderasi Pendapatan Asli Daerah terhadap
kemandirian daerah, sedangkan (ABMTL) alokasi belanja modal tidak langsung mampu
memoderasi dan memperkuat pengaruh pendapatan asli daerah terhadap kemandirian
daerah, (ABML) alokasi belanja modal langsung mampu memoderasi dan memperkuat
pengaruh Dana Perimbangan terhadap kemandirian daerah, dan (ABMTL) alokasi belanja
modal tidak langsung mampu memoderasi dan memperkuat pengaruh Dana Perimbangan
terhadap kemandirian daerah. Berdasarkan hasil uji statistik dalam penelitian ini,
disimpulkan bahwa derajad desentralisasi fiskal (kemandirian daerah) kabupaten di
provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di era otonomi daerah secara kumulatif dalam
katagori “Kurang”, sedangkan untuk kota Yogyakarta secara kumulatif dalam katagori
“Sedang”.
Keywords : Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan (DP), Alokasi
Belanja Modal Langsung (ABML), dan Alokasi Belanja Modal Tidak
Langsung (ABMTL), Moderated Regression Anlysis (MRA
Collections
- Master of Accountancy [222]