Analisis Penerapan Manajemen Konstruksi Dengan Sistem Pemberdayaan Masyarakat (Studi Kasus Proyek Pengaspalan Jalan, Proyek Pembangunan Saluran Air Limbah & Proyek Pembangunan Rumah Tinggal)
Abstract
Pada saat ini Pemerintah mulai mengembangkan pelaksanaan proyek konstruksi dengan sistem pemberdayaan masyarakat. Tujuan utama pelibatan masyarakat pada semua tahap pelaksanaan proyek adalah agar proyek pembangunan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan hasil pembangunan bersifat berkelanjutan. Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui pihak-pihak yang terlibat dalam manajemen konstruksi berbasis masyarakat, penerapan fungsi manajemen konstruksi berbasis masyarakat dalam aspek mutu, biaya dan waktu serta perbandingan antara penerapan manajemen konstruksi terstandar dan manajemen konstruksi berbasis masyarakat.
Data primer yang digunakan adalah data pelaksanaan proyek yang telah dilakukan berupa dokumen perencanaan, pelaksanaan & laporan akhir diperoleh Dinas PU Kabupaten Sleman, keterangan langsung dari pihak-pihak yang terkait dalam Proyek Pengaspalan Jalan, Saluran Air Limbah & Rumah Tinggal di kabupaten sleman, data lapangan proyek yang telah terbangun diperoleh dengan observasi langsung untuk melihat kualitas hasil pekerjaan dan data-data pendukung yang berhubungan dengan penelitian yang diperoleh dengan studi literatur.
Kesimpulan dari penelitian ini diperoleh pihak-pihak yang terlibat dalam proyek berbasis masyarakat ada 4 (empat) pihak. Penerapan fungsi manajemen konstruksi pada proyek konstruksi berbasis masyarakat dalam aspek mutu lebih baik dari proyek terstandar. Dalam aspek biaya, proyek jalan aspal lebih mahal 25%, proyek saluran air limbah lebih murah 66,58% dan proyek rumah tinggal lebih murah 72,75%. Dalam aspek waktu, waktu yang dibutuhkan untuk proyek jalan aspal lebih lama 7,96%, proyek saluran air limbah lebih cepat 20% dan proyek rumah tinggal lebih lama 7,14%. Perbandingan yang diperoleh dalam penerapan manajemen proyek terstandar dan berbasis masyarakat adalah rangkaian kegiatan dan pihak yang terlibat, terdapatnya beberapa kendala serta kelebihan yang mendukung pelaksanaan proyek dengan manajemen konstruksi berbasis masyarakat. Rangkaian kegiatan pada pengelolaan pelaksanaan proyek dengan manajemen konstruksi berbasis masyarakat mempunyai kekhasan tersendiri.
Collections
Related items
Showing items related by title, author, creator and subject.
-
Persepsi Tenaga Kerja terhadap Program Keselamatan Kerja pada Proyek Bangunan Gedung (Studi Kasus di 3 Proyek Konstrnksi : Proyek Perumahan Griya Mahkota, Proyek GOR UII, Proyek Gedung AMP YKPN)
Herry Riyanto, 98511253; Toga Asmarantaka, 98511275 (Universitas Islam Indonesia, 2004)Persepsi Tenaga Kerja terhadap Program Keselamatan Kerja pada Proyek Bangunan Gedung (Studi Kasus di 3 Proyek Konstrnksi : Proyek Perumahan Griya Mahkota, Proyek GOR UII, Proyek Gedung AMP YKPN). Kegiatan yang melibatkan ... -
Persepsi Unsur Proyek atas Keterkaitan antara Kerjasama antar Unsur Proyek, Kepuasan Kerja Unsur Proyek dan Metode Pelaksanaan Proyek terhadap Kinerja Pelaksanaan Proyek
Akhmad Sukendi, 95310279; Faiz Mushoffa, 95310008 (Universitas Islam Indonesia, 2002)Keberhasilan suatu proyek tidak terlepas dari berbagai macam faktor yang dikembangkan oleh semua unsur proyek yang terlibat pada pembangunan proyek tersebut, baik itu pemilik, kontraktor, konsultan, maupun perencana. ... -
Persepsi Tenaga Kerja terhadap Program Keselamatan Kerja pada Proyek Bangunan Gedung (Studi Kasus Di 3 Proyek Konstruksi: Proyek Perumahan Griya Mahkota, Proyek GOR UII, Proyek Gedung AMP YKPN)
Herry Riyanto, 98511253; Toga Asmarantaka, 98511275 (Universitas Islam Indonesia, 2004)Kegiatan Yang melibatkan banyak manusia dan peralatan dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja. Fakta memperlihatkan bidang konstruksi saat ini mengandung resiko yang cukup besar terhadap keselamatan tenaga kerja. ...