Kawruh Begja Sawentah Alternatif Pola Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Perguruan Tinggi
Abstract
Manuver pola pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di
Perguruan Tinggi (PT) dewasa ini justru semakin mengkhawatirkan. Rancang
bangun yang dicanangkan pun tak lebih untuk mengejar status quo serta besaran
angka. Pembelajaran pun makin terdesak dengan konsep mutakhir dan cepat,
ditambah dengan konsep pembelajaran asing yang diimpor dari berbagai belahan
dunia. Hal inilah yang menjadikan subjek belajar, berkompetisi dari dan untuk
keabsurdan. Mode pembelajaran organik pun terasingkan dari negerinya sendiri.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mereorientasikan ajaran kawruh begja
sawentah dan upaya asimilasi pola pembelajaran PAI di PT dengan kawruh begja
sawentah.
Penelitian ini berjenis kualitatif study literature, yang menggunakan
pendekatan deskriptif. Sumber data pada penelitian ini adalah buku-buku
mengenai Kawruh begja sawentah, pembelajaran, serta berbagai literature
lainnya baik dalam bentuk hard file maupun soft file. Sedangkan teknik analisis
datanya menggunakan konten analisis.
Kawruh begja sawentah sebagai konsep ilmu kebahagiaan yang digagas
oleh Ki Ageng Suryomentaram dibutuhkan dalam pola pembalajaran Pendidikan
Agama Islam di Perguruan Tinggi, dimana modern ini mengalami berbagai
dekadensi, yang mengakibatkan optimalisasi serta nilai pembelajaran yang
diupayakan antithesis dengan hakikat pembelajaran itu sendiri. Pada akhirnya
kawruh begja sawentah akan membantu proses belajar menjadi lebih bahagia,
mengoptimalkan usaha serta berdampak positif baik secara internal maupun
eksternal dalam pembelajaran PAI di PT.