Mendeteksi Potensi Kecurangan Laporan Keuangan Dengan Analisis Fraud Hexagon (Studi Empiris Pada Perusahaan Kontruksi Bangunan Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2017-2019)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dimensi fraud hexagon dalam mendeteksi
potensi kecurangan laporan keuangan. Fraud hexagon terdiri atas sembilan
variabel yang terdiri dari dua proksi stimulus (external pressure dan financial
stability), capability (pergantian direksi), opportunity (ineffective monitoring dan
kualitas audit), rationalization (pergantian auditor), ego (frequent number of
CEO’s picture dan koneksi politik) dan collusion (kolusi). Variabel dependen pada
penelitian ini adalah earning management untuk menentukan potensi kecurangan
laporan keuangan. Sampel pada penelitian ini adalah perusahaan konstruksi
bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2019 dengan jumlah
sampel sebanyak 16 perusahaan. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
variabel external pressure, financial stability, dan kolusi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap potensi kecurangan laporan keuangan, variabel koneksi politik
menunjukan hasil berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kecurangan laporan
keuangan, sedangkan variabel pergantian direksi, ineffective monitoring, kualitas
audit, pergantian auditor, dan frequent number of CEO’s picture menunjukan hasil
tidak berpengaruh terhadap potensi kecurangan laporan keuangan.
Collections
- Akuntansi [4435]