Analisis Konsentrasi Hg Pada Sedimen Sungai Di Lokasi Tambang Emas Tradisional, Kulon Progo, Yogyakarta
Abstract
Penambangan Emas secara tradisonal yang terdapat di Dusun Sangon, Kulon
Progo dilakukan oleh para Penambang Emas Tradisonal Skala Kecil pada proses
pengolahan bijih emas masih menerapkan metode amalgamasi yaitu proses
ekstraksi emas dengan memanfaatkan merkuri sebagai salah satu campuran yang
dilakukan di dalam gelondong – gelondong penambang, pengolahan dengan
merkuri sudah dilakukan dalam waktu yang cukup lama, untuk saat ini di Desa
Sangon ada 2 lokasi tambang emas tradisonal yang masih aktif. Merkuri (Hg)
adalah salah satu unsur kimia yang tergolong logam berat dengan tingkat toksisitas
yang cukup tinggi merkuri (Hg) bersifat toksik karena organisme hidup yang ada di
lingkungan tidak dapat menghancurkannya sehingga logam berat tersebut
terakumulasi di lingkungan dan mengendap di dasar perairan lalu membentuk
senyawa komplek bersama bahan organik dan anorganik. Pencemaran merkuri
biasanya terjadi pada lingkungan, khususnya pada sungai oleh karena itu tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kandungan merkuri (Hg) pada Sungai
Cedam, Desa Sangon, Kalirejo, Kulon Progo, Yogyakarta. Metode analisis logam
berat yang digunakan adalah metode secara uap dingin (cold vapour) dengan
Mercury Analyzer yang sesuai dengan dengan SNI 06-6992.2 tahun 2004. Hasil
pengujian menunjukan besaran nilai kandungan merkuri pada sampel berkisar
antara 0,00331 – 0,02130 ppm, sedangkan baku mutu untuk kandungan merkuri
(Hg) di sedimen sungai belum ada di Indonesia hasil dari pemetaan sebaran
kandungan merkuri (Hg) pada penelitian ini menyatakan bahwa di area sekitar
daerah penelitian mengandung merkuri.
Collections
- Environmental Engineering [1435]