Kondominium di Baciro Yogyakarta “Tata Ruang dan Sirkulasi yang Dapat Memicu Interaksi Sosial dalam Batas Property Size”
Abstract
Yogyakarta sebagai kota pelajar dan kota pariwisata merupakan destinasi yang diminati
banyak orang sebagai tempat untuk tinggal dan hidup khususnya daerah di lokasi yang
strategis seperti Baciro, salah satu kawasan strategis di kota Yogyakarta, letaknya yang
dekat dengan jantung kota membuat banyak orang tertarik untuk menetap tinggal disana
sehingga masyarakatnya bukan hanya dari penduduk asli namun banyak dari pendatang
luar kota hidup di Yogya. Kepadatan penduduk dengan tipikal masyarakat modern yang
mengharapkan kepraktisan dan efisiensi waktu disertai dengan kultur kota besar yang serba
cepat sehingga masyarakat membutuhkan sebuah hunian yang dapat mengakomodir segala
kebutuhan dalam satu tempat. Aksebilitas, fasilitas dan layanan penunjang adalah salah
satu faktor yang diperhatikan oleh masyarakat tersebut, untuk itu diperlukan hunian
vertikal seperti Condominium di lokasi yang strategis guna mengatasi masalah kepadatan
penduduk. Akan tetapi nilai sosial yang ada dalam bangunan vertikal seperti Condominium
ini dinilai sangat lemah. Tidak adanya interaksi sosial antar penghuni menyebabkan tidak
saling mengenal dan tidak terjalinnya hubungan yang baik. Dalam sebuah konteks kawasan
hunian, interaksi sosial perlu di wadahi dengan adanya ruang-ruang sosial untuk memicu
interaksi yang berdampak positif bagi penghuninya, nyatanya pembangunan-pembangunan
gedung yang ada lebih mengarah pada aspek ekonomi sehingga aspek sosial diabaikan.
Dalam perancangan Condominium digunakan metode pengumpulan data, pendekatan
perancangan, analisis, dan pengujian. Dalam metode pengumpulan data, pengumpulan data
primer meliputi data yang ada di lokasi desain dan data sekunder meliputi referensi terkait
dengan desain. Pendekatan desain adalah studi preseden sebagai desain yang dijadikan
patokan dalam perancangan. Metode analisis dengan mengkaji tentang bangunan
Condominium, tata ruang dan sirkulasi yang dapat memicu interaksi sosial di dalamnya,
dan dalam tahap pengujian desain menggunakan pakar ahli.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan tujuan dari perancangan Condominium ini untuk
mengatasi masalah keterbatasan lahan dan kebutuhan masyarakat akan hunian di
perkotaan dengan kultur kota besar. Penekanan pada tata ruang dan sirkulasi yang dapat
memicu interaksi sosial dalam batas property size pada bangunan ini didukung dengan
adanya ruang-ruang yang dapat digunakan sebagai area berinteraksi para penghuni sesuai
dengan kebutuhan para penghuninya dengan sirkualsi memusat pada suatu ruang publik
sehingga penghuni dalam Condominium dapat berinteraksi sosial antar sesamanya dengan
batas property size yang wajar karena fungsinya sebagai bangunan komersial.
Kata kunci : Kepadatan, Hunian, Interaksi Sosial, Tata Ruang dan Sirkulasi, Property Size
Collections
- Architecture [3648]