Show simple item record

dc.contributor.advisorIr. Handoyotomo, MSA
dc.contributor.authorPutri Syahwara
dc.date.accessioned2021-09-17T06:11:43Z
dc.date.available2021-09-17T06:11:43Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/32562
dc.description.abstractYogyakarta sebagai kota pelajar dan kota pariwisata merupakan destinasi yang diminati banyak orang sebagai tempat untuk tinggal dan hidup khususnya daerah di lokasi yang strategis seperti Baciro, salah satu kawasan strategis di kota Yogyakarta, letaknya yang dekat dengan jantung kota membuat banyak orang tertarik untuk menetap tinggal disana sehingga masyarakatnya bukan hanya dari penduduk asli namun banyak dari pendatang luar kota hidup di Yogya. Kepadatan penduduk dengan tipikal masyarakat modern yang mengharapkan kepraktisan dan efisiensi waktu disertai dengan kultur kota besar yang serba cepat sehingga masyarakat membutuhkan sebuah hunian yang dapat mengakomodir segala kebutuhan dalam satu tempat. Aksebilitas, fasilitas dan layanan penunjang adalah salah satu faktor yang diperhatikan oleh masyarakat tersebut, untuk itu diperlukan hunian vertikal seperti Condominium di lokasi yang strategis guna mengatasi masalah kepadatan penduduk. Akan tetapi nilai sosial yang ada dalam bangunan vertikal seperti Condominium ini dinilai sangat lemah. Tidak adanya interaksi sosial antar penghuni menyebabkan tidak saling mengenal dan tidak terjalinnya hubungan yang baik. Dalam sebuah konteks kawasan hunian, interaksi sosial perlu di wadahi dengan adanya ruang-ruang sosial untuk memicu interaksi yang berdampak positif bagi penghuninya, nyatanya pembangunan-pembangunan gedung yang ada lebih mengarah pada aspek ekonomi sehingga aspek sosial diabaikan. Dalam perancangan Condominium digunakan metode pengumpulan data, pendekatan perancangan, analisis, dan pengujian. Dalam metode pengumpulan data, pengumpulan data primer meliputi data yang ada di lokasi desain dan data sekunder meliputi referensi terkait dengan desain. Pendekatan desain adalah studi preseden sebagai desain yang dijadikan patokan dalam perancangan. Metode analisis dengan mengkaji tentang bangunan Condominium, tata ruang dan sirkulasi yang dapat memicu interaksi sosial di dalamnya, dan dalam tahap pengujian desain menggunakan pakar ahli. Dari uraian di atas dapat disimpulkan tujuan dari perancangan Condominium ini untuk mengatasi masalah keterbatasan lahan dan kebutuhan masyarakat akan hunian di perkotaan dengan kultur kota besar. Penekanan pada tata ruang dan sirkulasi yang dapat memicu interaksi sosial dalam batas property size pada bangunan ini didukung dengan adanya ruang-ruang yang dapat digunakan sebagai area berinteraksi para penghuni sesuai dengan kebutuhan para penghuninya dengan sirkualsi memusat pada suatu ruang publik sehingga penghuni dalam Condominium dapat berinteraksi sosial antar sesamanya dengan batas property size yang wajar karena fungsinya sebagai bangunan komersial. Kata kunci : Kepadatan, Hunian, Interaksi Sosial, Tata Ruang dan Sirkulasi, Property Sizeen_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectKepadatanen_US
dc.subjectHunianen_US
dc.subjectInteraksi Sosialen_US
dc.subjectTata Ruang dan Sirkulasien_US
dc.subjectProperty Sizeen_US
dc.titleKondominium di Baciro Yogyakarta “Tata Ruang dan Sirkulasi yang Dapat Memicu Interaksi Sosial dalam Batas Property Size”en_US
dc.Identifier.NIM11512291


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record