Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku Terhadap Kejadian Anemia Pada Siswa SDN Gambiranom Depok, Sleman, Yogyakarta
Abstract
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU TERHADAP KEJADIAN
ANEMIA PADA SISWA SDN GAMBIRANOM DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA
Rizki Ramadhanti, Punik Mumpuni Wijayanti dan Maftuhah Nurbeti
Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta
Latar Belakang: Angka kejadian anemia defisiensi besi pada anak usia sekolah (5-8
tahun) di kota sekitar 5,5%, anak praremaja 2,6% dan gadis remaja yang hamil 26%.Di
Indonesia ada dua faktor yang menyebabkan anemia, yaitu makanan yang kandungan,
bioavailabilitas dan penyerapan besi yang tinggi seperti daging, hati dan ikan sedikit
dikonsumsi, serta prevalensi infestasi parasit (kecacingan) yang masih tinggi. Sehingga
pada anak yang obesitas, gizi baik dan malnutrisi juga dapat menderita anemia defisiensi
besi.
Tujuan : Mengetahui apakah terdapat hubungan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku
dengan kejadian anemia pada siswa SDN Gambiranom Depok, Sleman, Yogyakarta.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian gabungan, yaitu penelitian observasional
dengan rancangan studi cross sectional dan penelitian kualitatif dengan teknik wawancara
mendalam. Penelitian dilakukan pada siswa di SDN Gambiranom Depok, Sleman,
Yogyakarta dengan jumlah siswa 53 anak. Seluruh siswa diukur pengetahuan, sikap, dan
perilaku dengan kuesioner dan dilakukan pengukuran Hb (Hemoglobin) dengan quick test.
Semua data di analisis dengan uji Chi-Square. Selanjutnya diambil beberapa ibu dari siswa
untuk dilakukan wawancara mendalam (indepth interview).
Hasil :Uji Fisher didapatkan nilai p hubungan pengetahuan dengan kejadian anemia adalah
0,491 dan nilai Ratio Prevalence (RP) adalah 1,906, nilai p hubungan sikap dengan
kejadian anemia adalah 1,000 dan nilai RP adalah 0,745 serta nilai p hubungan perilaku
dengan kejadian anemia adalah 0,512 dan nilai RP adalah 0,360. Nilai p ketiganya >0,05
maka tidak terdapat hubungan antara variabel bebas dan terikat.Ibu dengan tingkat
pendidikan yang rendah mempengaruhi anak menderita anemia. Akibat dari kurangnya
pengetahuan ibu mengenai anemia dapat mengakibatkan kurangnya pengetahuan mengenai
gizi yang berkaitan dalam penyediaan asupan makanan untuk anak.Pada anak yang
menderita anemia dilatarbelakangi dengan status ekonomi keluarga yang rendah.
Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku dengan
kejadian anemia pada siswa SDN Gambiranom Depok, Sleman, Yogyakarta. Tingkat
pengetahuan ibu, perilaku ibu dalam menyiapkan asupan makanan, dan status ekonomi
keluarga berpengaruh terhadap kejadian anemia pada anak.
Kata Kunci : Pengetahuan, sikap, perilaku, anemia, anak sekolah dasar
Collections
- Medical Education [2284]