Perancangan Mixed Use Building Apartemen dan Tempat Perbelanjaan Sebagai Kontribusi Dalam Regenerasi Lingkungan di Kota Bandar Lampung
Abstract
.Laju pertumbuhan penduduk di kota Bandar Lampung yang semakin meningkat dan berkembang menjadi kota
dengan kepadatan penduduk yang cukup membuat kebutuhan akan hunian tempat tinggal juga mengalami
kenaikan namun ketersedian lahan menjadi terbatas akibat alih fungsi lahan di Kota Bandar Lampung sehingga
masyarakat membutuhkan hunian yang dibuat secara vertikal pada lahan terbatas yang tersedia di Kota Bandar
Lampung. Kondisi lingkungan akibat perubahan iklim yang menyebabkan naiknya temperatur suhu udara serta
padatnya konsentrasi polutan menjadikan kondisi Kota Bandar Lampung memerlukan regenerasi lingkungan. Dalam
perancangannya tujuan nya adalah untuk dapat merancang tata apartemen dan tempat perbelanjaan yang
memenuhi leaseable area namun tetap memperhatikan hubungan visual dengan lansekap sebagai RTH yang
menghasilkan O2 secara maksimal. Selain itu Perancangan ini juga bertujuan untuk merancang tata apartmen dan
tempat perbelanjaan yang dapat memenuhi aspek komersil dan juga sosial.
Untuk mendukung terwujudnya mixed use uilding dengan fungsi apartemen dan tempat perbelanjaan maka
dibutuhkan tata massa yang memperhatikan regulasi daerah dan juga potensi site. selain itu tata ruangharus
mengakomodasi miinimsl 60% dari KLB dan menyediakan ruang terbuka hjiau sebagai bentuk upaya dalam
regenerasi lingungan. Pemilihan vegetasi dilakukan brdasarkan kapasitas produksi oksigen hingga desain fasad dan
selubung yang mampu memanfaatkan potensi site untuk menangkap angn dan sinar matahari juga menjadi
persoalan dalam desain. Penentuan property size juga menjadi aspek penting persoalan desain untuk memenuhi
property size dan perancangan berdasarkan kriteria sebagai bangunan komersial.
Maka dari permasalahan tersebut diperoleh solusi yang menghasilkan rancangan bangunan apartemen dan tempat
perbelanjaad dalam mixed use building dengan tata massa dihadapkan memanjang dari timur ke barat untuk
menerima potensi angin terbesar dari arah timur.Kemudian pada tata ruang, telah memperhatikan aspek komersial
dan zonasi pada bangunan dengan desain fasad dan selubung yang menggunakan material kaca yang mampu
merespon view serta pencahayaan dan penghawaan alami dan pemilihan vegetasi yang mampu menghasilkan O2
maksimal sebesar 22.523 kg/hari yang mana produksi oksigen maksimal dapaat menurunkan temperatur suhu udara
kawasan pula, hingga sebagai kategori bangunan komersil, rancangan bangunan telah melebihi batas minimum
property size sehingga nilai komersilnya menjadi semakin tinggi. Selain itu, rancangan bangunan telah berdasarkan
kriteria citra visual pada bangunan komersial. Kemudian , hasil desain diuji dengan menggunakan alat uji desain
berupa perhitungan matematis dan juga simulasi uji menggunakan software aplikasi Rwind dengan tujuan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan rancangan pada desain. Dalam perancangan mixed use building dengan fungsi
apartemen dan tempat perbelanjaan setelah diuji menggunakan perhitungan matematis dan aplikasi software maka
desain memiliki tingkat keberhasilan 90% yang berarti ada dalam aspek indikator uji desain yakni penurunan suhu dan
tata massa kurang efektif dalam uji desainnya sehingga hasil uji desainnya kurang maksimal. Meskipun, pada hasil
akhir uji desain menunjukan bahwa, rancangan mampu mengakomodasi dan mencapai tujuan dalam mendesain
dengan baik.
Kata Kunci : Apartemen, Perbelanjaan, Komersial, Regenerasi, Lingkungan
Collections
- Architecture [3718]