Estimasi Konsentrasi Nitrogen Dioksida (No2) Dengan Pendekatan Inverse Distance Weighted (Idw) Dan Ordinary Kriging (Studi Kasus: Pencemaran Udara Di Kota Yogyakarta)
Abstract
Permasalahan yang kerap terjadi di kota-kota besar adalah pencemaran udara.
Nitrogen Dioksida (NO2) merupakan salah satu zat pencemar udara berbahaya
yang berkontribusi besar terhadap pencemaran udara. Dalam rangka pemantauan
kualitas udara ambien, maka Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta
melakukan pengukuran di beberapa titik lokasi untuk mengetahui konsentrasi dari
zat pencemar tersebut. Namun karena pengukuran memerlukan proses yang
panjang dan terhalang dana yang besar, maka pengukuran tidak dilakukan di
semua titik lokasi. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode interpolasi spasial
untuk mengestimasi konsentrasi NO2 di Kota Yogyakarta yang lokasinya tidak
dilakukan pengukuran. Metode yang digunakan adalah Inverse Distance Weighted
(IDW) dan Ordinary Kriging. Dari hasil analisis menggunakan IDW diperoleh
nilai estimasi konsentrasi NO2 tertinggi di Kota Yogyakarta berada pada titik
(433519, 9135179), yaitu Gang Kitri 2, Prenggan, Kecamatan Kotagede sebesar
1.3883 µgr/m
. Selain itu, hasil interpolasi menggunakan Ordinary Kriging
diperoleh bahwa model semivariogram teoritis terbaik adalah Exponential dengan
nilai nugget effect yang didapat sebesar 0.05, sill sebesar 0.2 dan range sebesar
3481. Nilai estimasi konsentrasi NO2 tertinggi di Kota Yogyakarta sebesar 0.8894
µgr/m
3
juga berada pada titik (433519, 9135179), yaitu Gang Kitri 2, Prenggan,
Kecamatan Kotagede. Berdasarkan hasil cross validation, metode yang paling
akurat untuk estimasi konsentrasi NO2 di Kota Yogyakarta adalah Ordinary
Kriging. Hal ini dikarenakan hasil perhitungan nilai Root Mean Square Error
(RMSE) pada Ordinary Kriging lebih kecil, yaitu 0.4847 dibanding 0.5224 pada
IDW.
Collections
- Statistics [904]