Pra Rancangan Pabrik Maleic Anhydride Dari Butana Dan Udara Dengan Kapasitas 15.000 Ton/Tahun
Abstract
Pabrik Maleic Anhydride memiliki prospek yang baik di Indonesia untuk didirikan
karena kebutuhan produk ini yang semakin meningkat. Maleic Anhydride
merupakan salah satu jenis bahan baku di dalam industry unsaturated resin yang
biasanya resin tersebut di gunakan untuk pembuatan fiberglass agar
menjadikannya kuat tetap ringan dan tahan terhadap korosi seperti di dalam
pembuatan mobil, pesawat, kapal, peralatan elektronik dan lain lain. Untuk
memperoleh produk maleic anhydride yang sesuai dengan kapasitas, maka
dibutuhkan butana sebesar 1649.926864 kg/jam dan O2 sebesar 47436.45802
kg/jam. Bahan baku butana dibeli langsung dari PT Pertamina IV Cilacap dan O2
berasal dari udara bebas. Pabrik ini akan didirikan di Cilacap, Jawa Tengah
dengan tanah seluas 23212 m2. Pabrik ini dioperasikan 24 jam sehari selama 330
hari dengan total karyawan 168 orang. Proses produksi Maleic Anhydride ini
diawali dengan tahan penyiapan bahan baku sebelum masuk reactor dengan suhu
350OC dan tekanan 3,4 atm. Setelah masuk reactor, proses yang digunakan yaitu
oksidasi butana yang terjadi pada fase gas dengan bantuan katalis vanadium
phosphorus oxide dan di jalankan dalam reactor fixed bed multitube. Proses
selanjutnya adalah pemurnian hasil reactor dengan absorber dan evaporator. Lalu,
proses yang terakhir yaitu proses pembutiraan dengan menggunakan prilling
tower. Pabrik ini membutuhkan air sanitasi sebesar 1418 kg/jam. Air pendingin
sebesar 7904,643033 kg/jam, air untuk steam sebanyak 101274,85 kg/jam, air
makeup sebesar 24354,3401 kg/jam dan kebutuhan dowtherm sebesar
1801606,734 kg/jam. Listrik yang dibutuhkan pada pabrik sebesar 248,1820
Kw/jam. Dari hasil evaluasi ekonomi pabrik ini, didapatkan keuntungan sebelum
pajak sebesar Rp 426.315.430.867 dan keuntungan sesudah pajak sebesar Rp
319.736.573.150. Persentase Return on Investment
(ROI) sebelum pajak sebesar 41,79% dan setelah pajak 31,34%. Pay out time (POT)sebelum pajak adalah 2,09
tahun dan setelah pajak 2,68 tahun. Nilai Break Event Point (BEP) sebesar 40,72% dan Shut Down Point (SDP) sebesar 29,37% dengan Discount Cash Flow Rate (DCFR) sebesar 19,25%. Berdasarkan analisis ekonomi dapat disimpulkan bahwa pendirian pabrik Maleic Anhydride dengan kapasitas 15.000 ton/tahun layak didirikan.
Collections
- Chemical Engineering [1171]