Show simple item record

dc.contributor.advisorFaisal R. M., Ir. Drs., MT., Ph.D.
dc.contributor.advisorTintin Mutiara ST, M.Eng
dc.contributor.authorRAHANISA PUSPITA
dc.contributor.authorAudina Setya Fitriana
dc.date.accessioned2021-08-12T06:57:26Z
dc.date.available2021-08-12T06:57:26Z
dc.date.issued2021-03
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/31576
dc.description.abstractPabrik Maleic Anhydride memiliki prospek yang baik di Indonesia untuk didirikan karena kebutuhan produk ini yang semakin meningkat. Maleic Anhydride merupakan salah satu jenis bahan baku di dalam industry unsaturated resin yang biasanya resin tersebut di gunakan untuk pembuatan fiberglass agar menjadikannya kuat tetap ringan dan tahan terhadap korosi seperti di dalam pembuatan mobil, pesawat, kapal, peralatan elektronik dan lain lain. Untuk memperoleh produk maleic anhydride yang sesuai dengan kapasitas, maka dibutuhkan butana sebesar 1649.926864 kg/jam dan O2 sebesar 47436.45802 kg/jam. Bahan baku butana dibeli langsung dari PT Pertamina IV Cilacap dan O2 berasal dari udara bebas. Pabrik ini akan didirikan di Cilacap, Jawa Tengah dengan tanah seluas 23212 m2. Pabrik ini dioperasikan 24 jam sehari selama 330 hari dengan total karyawan 168 orang. Proses produksi Maleic Anhydride ini diawali dengan tahan penyiapan bahan baku sebelum masuk reactor dengan suhu 350OC dan tekanan 3,4 atm. Setelah masuk reactor, proses yang digunakan yaitu oksidasi butana yang terjadi pada fase gas dengan bantuan katalis vanadium phosphorus oxide dan di jalankan dalam reactor fixed bed multitube. Proses selanjutnya adalah pemurnian hasil reactor dengan absorber dan evaporator. Lalu, proses yang terakhir yaitu proses pembutiraan dengan menggunakan prilling tower. Pabrik ini membutuhkan air sanitasi sebesar 1418 kg/jam. Air pendingin sebesar 7904,643033 kg/jam, air untuk steam sebanyak 101274,85 kg/jam, air makeup sebesar 24354,3401 kg/jam dan kebutuhan dowtherm sebesar 1801606,734 kg/jam. Listrik yang dibutuhkan pada pabrik sebesar 248,1820 Kw/jam. Dari hasil evaluasi ekonomi pabrik ini, didapatkan keuntungan sebelum pajak sebesar Rp 426.315.430.867 dan keuntungan sesudah pajak sebesar Rp 319.736.573.150. Persentase Return on Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 41,79% dan setelah pajak 31,34%. Pay out time (POT)sebelum pajak adalah 2,09 tahun dan setelah pajak 2,68 tahun. Nilai Break Event Point (BEP) sebesar 40,72% dan Shut Down Point (SDP) sebesar 29,37% dengan Discount Cash Flow Rate (DCFR) sebesar 19,25%. Berdasarkan analisis ekonomi dapat disimpulkan bahwa pendirian pabrik Maleic Anhydride dengan kapasitas 15.000 ton/tahun layak didirikan.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectmaleic anhydrideen_US
dc.subjectunsaturated resinen_US
dc.subjectfiberglassen_US
dc.titlePra Rancangan Pabrik Maleic Anhydride Dari Butana Dan Udara Dengan Kapasitas 15.000 Ton/Tahunen_US
dc.Identifier.NIM16521073
dc.Identifier.NIM16521112


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record