Analisis Alasan Tiongkok Bertahan Dalam Paris Agreement Sebagai Negara Penyumbang Emisi Gas Terbesar Di Dunia Pada Tahun 2017
Abstract
Beberapa tahun terakhir, Tiongkok berupaya untuk meningkatkan
pembangunan ekonomi negaranya dengan bergantung pada industri besar dan
kebutuhan energi yang semakin meningkat. Akibat pembangunan besar-besaran
tersebut Tiongkok mengalami masalah lingkungan seperti peningkatan emisi gas
karbon dan perubahan iklim. Untuk mengatasi perubahan iklim tersebut Tiongkok
memutuskan untuk bergabung dengan konvensi kerangka kerja PBB yang
menangani emisi karbon yaitu Paris Agreement dan meratifikasinya pada tahun
2015. Amerika Serikat sebagai negara dengan penyumbang emisi gas terbesar
setelah Tiongkok memutuskan untuk menarik diri dari Paris Agreement pada tahun
2017. Penelitian ini berupaya untuk menganalisi alasan Tiongkok yang tetap
bertahan dalam Paris Agreement sebagai negara penyumbang emisi gas terbesar di
dunia. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori Kebijakan Luar Negeri
Graham Allison yang berfokus pada salah satu modelnya yaitu Rasional Aktor.
Rasional Aktor sebagai bentuk kepentingan pemimpin negara dalam mengambil
kebijakan luar negerinya. Xi Jinping sebagai Presiden Tiongkok berperan besar
dalam pengambilan kebijakan untuk tetap bertahan di Paris Agreement sebagai
salah satu kepentingannya dalam mengurangi emisi gas karbon dan mewujudkan
Chinese dream.
Collections
- International Relations [502]