Show simple item record

dc.contributor.advisorNarayana Mahendra Prastya, S. Sos., M.A
dc.contributor.authorFARIDZ MUHAMMAD FAZZA
dc.date.accessioned2021-07-29T08:26:14Z
dc.date.available2021-07-29T08:26:14Z
dc.date.issued2021-03-24
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/31082
dc.description.abstractPada bulan Agustus 2019 lalu, PT. PLN mengalami sebuah peristiwa krisis berupa kasus blackout yang mengakibatkan padamnya listrik di Provinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat dan sebagian lokasi di Pulau Bali. Hal ini berdampak pada kerugian bagi berbagai pihak seperti konsumen dan tentunya bagi PT. PLN sendiri. Kerugian yang dialami PT. PLN akibat kasus ini kurang lebih mencapai Rp. 90 miliard. Selain itu, kasus ini juga menimbulkan konflik berupa aksi protes dan keluhan dari berbagai pihak, bahkan sempat terjadi aksi demonstrasi di beberapa daerah. Dari dampak tersebut kasus ini juga kemudian berkembang menjadi krisis bagi perusahaan. Berdasarkan permasalahan tersebut, membuat peneliti tertarik untuk melihat bagaimana strategi-strategi yang dilakukan oleh PT. PLN dalam menangani kasus blackout yang terjadi, khususnya di Unit Induk PLN Jawa Barat. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif yang didukung oleh teknik pengumpulan data berupa observasi langsung ke kantor PLN UID Jawa Barat, melakukan Wawancara dengan Asisten Manajer Humas PLN UID Jawa Barat, serta melakukan wawancara dengan 8 orang pelanggan PLN Jawa Barat untuk dapat melihat kualitas layanan informasi PLN di masa blackout. Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan, Pertama, kasus blackout yang dialami PLN disebabkan oleh malfungsi transmisi Pemalang-Unggaran akibat kelalaian pengawasan dan pemeliharaan. Kedua, manajemen krisis yang dijalankan oleh Humas PLN UID Jawa Barat terintegrasi dengan instruksi dari PLN Pusat di DKI Jakarta. Didalamnya terdapat 5 (lima) tahapan yang dilakukan yaitu, pengidentifikasian tanda-tanda krisis, mengurangi faktor-faktor resiko krisis, pembatasan pada dampak kerusakan akibat krisis, pemulihan kondisi perusahaan, serta pendataan dan evaluasi terhadap kinerja penanganan sebagai pembelajaran. Ketiga, selain menggunakan model komunikasi krisis pada umumnya, humas PLN juga memanfaatan layanan internet sebagai media komunikasi di masa krisis.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectManajemen krisis,en_US
dc.subjectPLN UID Jabar,en_US
dc.subjectBlackout,en_US
dc.subjectPemadaman listrik,en_US
dc.subjectHumasen_US
dc.titleManajemen Krisis PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat Dalam Penanganan Blackout Tahun 2019en_US
dc.Identifier.NIM14321122


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record