Evaluasi Kegiatan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) Di Puskesmas Kedawung Ii Kabupaten Sragen
Abstract
Insidensi penyakit kronis terus meningkat setiap tahunnya. Pemerintah
kemudian merancang program untuk mengatasi hal tersebut, program itu disebut sebagai
“PROLANIS” atau “Program Pengelolaan Penyakit Kronis”. Prolanis adalah suatu sistem
pelayanan kesehatan yang dilaksanakan secara komprehensif (baik promotif maupun
preventif). Selama ini kegiatan Prolanis belum mencapai indikator 75%. Aspek yang kurang
tersebut antara lain komunikasi antar petugas kesehatan yang belum berjalan dengan baik,
anggaran dana yang disediakan tidak sebanding dengan peserta prolanis, dan SOP yang tidak
dibukukan, obat sering kosong, tidak optimalnya program rujuk balik, serta pendidikan dan
pengetahuan masyarakat mengenai Prolanis masih rendah.
Tujuan Penelitian: Mengetahui evaluasi Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) di
Puskesmas Kedawung I Kabupaten Sragen.
Metode Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan adalah desain kualitatif dengan pendekatan
studi kasus. Metode pengumpulan data dilakukan melalui cara triangulasi meliputi wawancara
mendalam, observasi, serta pencatatan laporan dan dokumen. Narasumber dipilih dengan cara
purposive sampling. Narasumber yang dipilih adalah ketua Prolanis, Kepala Puskesmas
Kedawung II, ketua tim promosi kesehatan serta pasien Prolanis. Wawancara dilakukan pada
bulan Oktober 2018. Hasil wawancara kemudian dirangkum dan dicari polanya, dianalisis
xii
dengan cara open coding dan kategorisasi kemudian digabungkan dengan hasil data lain untuk
meningkatkan validitas penelitian.
Hasil: SDM di Puskesmas Kedawung II kurang mencukupi, beberapa pasien mengeluh
pelayanan yang terlalu lama. Tidak ada masalah dalam sarana prasarana. Dana untuk
pelaksanaan Prolanis selama ini sudah mencukupi hanya saja untuk proses klaim menunggu
agak lama yaitu sekitar 2-3 bulan. Untuk obat-obatan tidak ada masalah dalam stok obatnya.
SOP dalam pelaksanaan Prolanis sudah ada dan dibuat oleh Puskesmas Kedawung II sebagai
pedoman pelaksanaan Prolanis, namun pelaksanaannya di lapangan dilakukan secara otodidak
tanpa mengacu SOP. Kegiatan dalam Prolanis di Puskesmas Kedawung II sudah berjalan cukup
baik, akan tetapi reminder melalui SMS gateway dan home visit belum terlaksana dengan baik.
Kunjungan peserta Prolanis bulan Agustus 2018 65,14%, belum mencapai target yaitu 75 %.
Kesimpulan: Pelaksanaan Prolanis di Puskesmas Kedawung II sudah cukup baik. Beberapa
indikator perlu diperbaiki lagi untuk mencapai target. Hasil ini perlu dijadikan evaluasi
bersama agar mutu pelayanan dapat maksimal.
Collections
- Medical Education [2418]