Show simple item record

dc.contributor.advisordr.Nur Aisyah Jamil, M.Sc
dc.contributor.authorPrimaditya, Ahmad Romzia
dc.date.accessioned2021-07-22T22:23:45Z
dc.date.available2021-07-22T22:23:45Z
dc.date.issued2019-02-04
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/30733
dc.description.abstractInsidensi penyakit kronis terus meningkat setiap tahunnya. Pemerintah kemudian merancang program untuk mengatasi hal tersebut, program itu disebut sebagai “PROLANIS” atau “Program Pengelolaan Penyakit Kronis”. Prolanis adalah suatu sistem pelayanan kesehatan yang dilaksanakan secara komprehensif (baik promotif maupun preventif). Selama ini kegiatan Prolanis belum mencapai indikator 75%. Aspek yang kurang tersebut antara lain komunikasi antar petugas kesehatan yang belum berjalan dengan baik, anggaran dana yang disediakan tidak sebanding dengan peserta prolanis, dan SOP yang tidak dibukukan, obat sering kosong, tidak optimalnya program rujuk balik, serta pendidikan dan pengetahuan masyarakat mengenai Prolanis masih rendah. Tujuan Penelitian: Mengetahui evaluasi Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) di Puskesmas Kedawung I Kabupaten Sragen. Metode Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan adalah desain kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Metode pengumpulan data dilakukan melalui cara triangulasi meliputi wawancara mendalam, observasi, serta pencatatan laporan dan dokumen. Narasumber dipilih dengan cara purposive sampling. Narasumber yang dipilih adalah ketua Prolanis, Kepala Puskesmas Kedawung II, ketua tim promosi kesehatan serta pasien Prolanis. Wawancara dilakukan pada bulan Oktober 2018. Hasil wawancara kemudian dirangkum dan dicari polanya, dianalisis xii dengan cara open coding dan kategorisasi kemudian digabungkan dengan hasil data lain untuk meningkatkan validitas penelitian. Hasil: SDM di Puskesmas Kedawung II kurang mencukupi, beberapa pasien mengeluh pelayanan yang terlalu lama. Tidak ada masalah dalam sarana prasarana. Dana untuk pelaksanaan Prolanis selama ini sudah mencukupi hanya saja untuk proses klaim menunggu agak lama yaitu sekitar 2-3 bulan. Untuk obat-obatan tidak ada masalah dalam stok obatnya. SOP dalam pelaksanaan Prolanis sudah ada dan dibuat oleh Puskesmas Kedawung II sebagai pedoman pelaksanaan Prolanis, namun pelaksanaannya di lapangan dilakukan secara otodidak tanpa mengacu SOP. Kegiatan dalam Prolanis di Puskesmas Kedawung II sudah berjalan cukup baik, akan tetapi reminder melalui SMS gateway dan home visit belum terlaksana dengan baik. Kunjungan peserta Prolanis bulan Agustus 2018 65,14%, belum mencapai target yaitu 75 %. Kesimpulan: Pelaksanaan Prolanis di Puskesmas Kedawung II sudah cukup baik. Beberapa indikator perlu diperbaiki lagi untuk mencapai target. Hasil ini perlu dijadikan evaluasi bersama agar mutu pelayanan dapat maksimal.en_US
dc.publisherUIIen_US
dc.subjectKabupaten Sragenen_US
dc.subjectPuskesmasen_US
dc.subjectEvaluasi Prolanisen_US
dc.titleEvaluasi Kegiatan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) Di Puskesmas Kedawung Ii Kabupaten Sragenen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM15711165


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record