Pemetaan Dan Perencanaan Mitigasi Bencana Di Provinsi Bengkulu
Abstract
Selama 20 tahun terakhir, berbagai bencana alam di Indonesia telah menyebabkan
kerugian ekonomi paling sedikit US $ 22,5 miliar dengan korban jiwa 191.164 jiwa.
Provinsi Bengkulu merupakan salah satu daerah yang rawan terjadi bencana, untuk
rentang waktu 2015-2019 telah terjadi sebesar 657 bencana. Berdasarkan hal
tersebut, maka perlu dilakukan suatu upaya dalam rangka penanggulangan bencana.
Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk melakukan pemetaan daerah rawan
bencana di Provinsi Bengkulu, dan mengetahui perencanaan mitigasi bencana di
Provinsi Bengkulu. Adapun metode penelitian ini adalah sebagai berikut. Observasi
lapangan, studi pustaka, serta pengumpulan data jumlah kejadian bencana, daerah
rawan bencana, waktu kejadian bencana, dan jumlah korban kerugian bencana di
Provinsi Bengkulu. Selanjutnya melakukan analisis data menggunakan software
sistem informasi geografis (GIS) untuk pemetaan serta perencanaan daerah rawan
bencana. Penentuan tingkat rawan bencana menggunakan rumus klasifikasi
menurut Priyono (2016). Provinsi Bengkulu memiliki lima kategori rawan bencana
yaitu sangat rendah (hijau), rendah (hijau muda), sedang (kuning), tinggi (merah
muda), dan sangat tinggi (merah tua). Tingkat kerawanan bencana banjir sangat
tinggi berjumlah 22 kecamatan, tinggi berjumlah 7 kecamatan, sedang berjumlah 5
kecamatan, rendah berjumlah 13 kecamatan, dan sangat rendah berjumlah 81
kecamatan. Untuk tingkat kerawanan bencana tanah longsor sangat tinggi
berjumlah 27 kecamatan, tinggi berjumlah 5 kecamatan, sedang berjumlah 2
kecamatan, rendah berjumlah 7 kecamatan, dan sangat rendah berjumlah 87
kecamatan. Perencanaan mitigasi bencana banjir dan tanah longsor di Provinsi
Bengkulu dapat dilakukan dengan membuat, memperbaiki, dan memperbaharui
saluran drainase terutama menerapkan eco drainase yang dapat menjadi solusi dan
ramah lingkungan, menyediakan daerah resapan air, membuat atau menerapkan
lubang biopori dan sumur resapan, jika memungkinkan membuat sistem peringatan
dini banjir, menyediakan sempedan sungai sebagai area penampungan dan
mengurangi jika air sungai meluap, membuat terasering untuk mengurangi
kemiringan lereng, serta membuat bangunan dinding penahan tanah.
Collections
- Environmental Engineering [1440]