Show simple item record

dc.contributor.advisorDr.-Ing. Ir. Widodo Brontowiyono, M.Sc.
dc.contributor.advisorDewi Wulandari., S.Hut., M.Agr.,Ph.D
dc.contributor.authorROZI WAHYUDI
dc.date.accessioned2021-07-14T06:29:57Z
dc.date.available2021-07-14T06:29:57Z
dc.date.issued2021-03-14
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/30499
dc.description.abstractSelama 20 tahun terakhir, berbagai bencana alam di Indonesia telah menyebabkan kerugian ekonomi paling sedikit US $ 22,5 miliar dengan korban jiwa 191.164 jiwa. Provinsi Bengkulu merupakan salah satu daerah yang rawan terjadi bencana, untuk rentang waktu 2015-2019 telah terjadi sebesar 657 bencana. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan suatu upaya dalam rangka penanggulangan bencana. Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk melakukan pemetaan daerah rawan bencana di Provinsi Bengkulu, dan mengetahui perencanaan mitigasi bencana di Provinsi Bengkulu. Adapun metode penelitian ini adalah sebagai berikut. Observasi lapangan, studi pustaka, serta pengumpulan data jumlah kejadian bencana, daerah rawan bencana, waktu kejadian bencana, dan jumlah korban kerugian bencana di Provinsi Bengkulu. Selanjutnya melakukan analisis data menggunakan software sistem informasi geografis (GIS) untuk pemetaan serta perencanaan daerah rawan bencana. Penentuan tingkat rawan bencana menggunakan rumus klasifikasi menurut Priyono (2016). Provinsi Bengkulu memiliki lima kategori rawan bencana yaitu sangat rendah (hijau), rendah (hijau muda), sedang (kuning), tinggi (merah muda), dan sangat tinggi (merah tua). Tingkat kerawanan bencana banjir sangat tinggi berjumlah 22 kecamatan, tinggi berjumlah 7 kecamatan, sedang berjumlah 5 kecamatan, rendah berjumlah 13 kecamatan, dan sangat rendah berjumlah 81 kecamatan. Untuk tingkat kerawanan bencana tanah longsor sangat tinggi berjumlah 27 kecamatan, tinggi berjumlah 5 kecamatan, sedang berjumlah 2 kecamatan, rendah berjumlah 7 kecamatan, dan sangat rendah berjumlah 87 kecamatan. Perencanaan mitigasi bencana banjir dan tanah longsor di Provinsi Bengkulu dapat dilakukan dengan membuat, memperbaiki, dan memperbaharui saluran drainase terutama menerapkan eco drainase yang dapat menjadi solusi dan ramah lingkungan, menyediakan daerah resapan air, membuat atau menerapkan lubang biopori dan sumur resapan, jika memungkinkan membuat sistem peringatan dini banjir, menyediakan sempedan sungai sebagai area penampungan dan mengurangi jika air sungai meluap, membuat terasering untuk mengurangi kemiringan lereng, serta membuat bangunan dinding penahan tanah.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectBencanaen_US
dc.subjectMitigasien_US
dc.subjectPemetaanen_US
dc.subjectPerencanaanen_US
dc.subjectPenanggulanganen_US
dc.titlePemetaan Dan Perencanaan Mitigasi Bencana Di Provinsi Bengkuluen_US
dc.Identifier.NIM16513117


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record