Peran Digital Freelance Marketplace dan Media Sosial untuk Jual Beli Jasa Profesional Lepas dalam Gig Economy
Abstract
Perkembangan jaman memunculkan jenis mata pencaharian baru yang pekerjaannya
dilakukan dan dibayar per-task, yang disebut sebagai gig economy. Kemajuan teknologi pun
mendorong terciptanya platform digital untuk memfasilitasi transaksi jual beli dalam gig
economy tersebut. Salah satu jenis dari gig economy adalah jual beli jasa profesional yang
jasa dan, seringkali, produknya juga berbentuk digital. Freelance marketplace merupakan
platform digital yang dibuat khusus untuk memfasilitasi jual beli gig economy jasa
profesional, akan tetapi dalam perkembangannya, media sosial juga dapat digunakan sebagai
sarana aktifitas tersebut. Perbedaan struktur, fungsi, dan cara kerja kedua platform tersebut
tentu menimbulkan perbedaan pula terhadap perannya dalam gig economy. Penelitian ini
mencoba mengetahui peran dari freelance marketplace dan media sosial dalam gig economy
jasa profesional melalui karakteristik pelaku gig economy, serta perbedaan dan persamaan
penggunaan kedua platform tersebut. Dalam proses pengumpulan data, peneliti
menggunakan survei online dari pengguna maupun bukan pengguna platform gig economy
yang bersangkutan. Survei memperoleh 385 data dari warganet umum dan 280 data pelaku
gig economy jasa profesional. Data kemudian dianalisis menggunakan Descriptive
Statistical Analysis, Inferential Statistical Analysis, dan Multiple Correspondence Analysis
(MCA). Descriptive Statistical Analysis digunakan untuk membaca secara langsung hasil
perolehan data dengan bantuan tabel dan grafik untuk mempermudah pemahaman terhadap
isi data. Inferential Statistical Analysis, seperti regresi logistik, t-test, chi-squared test,
fisher’s test, dan wilcoxon test, digunakan dalam pengujian hipotesis untuk memperjelas
perbedaan antara freelance marketplace dan media sosial. Sedangkan MCA digunakan
untuk menunjukkan hubungan antar variabel penggunaan kedua jenis platform dalam bentuk
grafik. Proses analisis menghasilkan temuan bahwa freelance marketplace dan media sosial
memiliki peran yang berbeda dalam hal freelance marketplace lebih berperan dalam
memperluas pangsa pasar penyedia jasa Indonesia ke mancanegara dengan bayaran pergig
yang lebih tinggi, sedangkan media sosial cenderung lebih cocok untuk penyedia jasa
profesional pemula karena pangsa pasarnya yang cenderung dalam negeri serta bayaran pergig
yang lebih rendah. Kedua jenis platform juga telah berperan dalam membuka
kesempatan kerja bagi masyarakat Indonesia yang tidak memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai dengan keahlian profesional yang mereka miliki, selain itu kedua platform juga
memiliki potensi menjadi sumber penghasilan utama bagi penggunanya. Penelitian ini dapat
memberi manfaat berupa kesadaran akan potensi freelance marketplace dan media sosial
sebagai sarana pencarian penghasilan, baik berupa tambahan maupun penghasilan utama,
sesuai dengan perbedaan peran dari kedua platform tersebut, sehingga penyedia jasa maupun
pengguna jasa dapat memperoleh manfaat maksimal.