Show simple item record

dc.contributor.advisorAhmad Raf’ie Pratama, S.T., M.I.T., Ph.D.
dc.contributor.authorNina Mia Aristi
dc.date.accessioned2021-07-14T02:50:59Z
dc.date.available2021-07-14T02:50:59Z
dc.date.issued2021-03-21
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/30469
dc.description.abstractPerkembangan jaman memunculkan jenis mata pencaharian baru yang pekerjaannya dilakukan dan dibayar per-task, yang disebut sebagai gig economy. Kemajuan teknologi pun mendorong terciptanya platform digital untuk memfasilitasi transaksi jual beli dalam gig economy tersebut. Salah satu jenis dari gig economy adalah jual beli jasa profesional yang jasa dan, seringkali, produknya juga berbentuk digital. Freelance marketplace merupakan platform digital yang dibuat khusus untuk memfasilitasi jual beli gig economy jasa profesional, akan tetapi dalam perkembangannya, media sosial juga dapat digunakan sebagai sarana aktifitas tersebut. Perbedaan struktur, fungsi, dan cara kerja kedua platform tersebut tentu menimbulkan perbedaan pula terhadap perannya dalam gig economy. Penelitian ini mencoba mengetahui peran dari freelance marketplace dan media sosial dalam gig economy jasa profesional melalui karakteristik pelaku gig economy, serta perbedaan dan persamaan penggunaan kedua platform tersebut. Dalam proses pengumpulan data, peneliti menggunakan survei online dari pengguna maupun bukan pengguna platform gig economy yang bersangkutan. Survei memperoleh 385 data dari warganet umum dan 280 data pelaku gig economy jasa profesional. Data kemudian dianalisis menggunakan Descriptive Statistical Analysis, Inferential Statistical Analysis, dan Multiple Correspondence Analysis (MCA). Descriptive Statistical Analysis digunakan untuk membaca secara langsung hasil perolehan data dengan bantuan tabel dan grafik untuk mempermudah pemahaman terhadap isi data. Inferential Statistical Analysis, seperti regresi logistik, t-test, chi-squared test, fisher’s test, dan wilcoxon test, digunakan dalam pengujian hipotesis untuk memperjelas perbedaan antara freelance marketplace dan media sosial. Sedangkan MCA digunakan untuk menunjukkan hubungan antar variabel penggunaan kedua jenis platform dalam bentuk grafik. Proses analisis menghasilkan temuan bahwa freelance marketplace dan media sosial memiliki peran yang berbeda dalam hal freelance marketplace lebih berperan dalam memperluas pangsa pasar penyedia jasa Indonesia ke mancanegara dengan bayaran pergig yang lebih tinggi, sedangkan media sosial cenderung lebih cocok untuk penyedia jasa profesional pemula karena pangsa pasarnya yang cenderung dalam negeri serta bayaran pergig yang lebih rendah. Kedua jenis platform juga telah berperan dalam membuka kesempatan kerja bagi masyarakat Indonesia yang tidak memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai dengan keahlian profesional yang mereka miliki, selain itu kedua platform juga memiliki potensi menjadi sumber penghasilan utama bagi penggunanya. Penelitian ini dapat memberi manfaat berupa kesadaran akan potensi freelance marketplace dan media sosial sebagai sarana pencarian penghasilan, baik berupa tambahan maupun penghasilan utama, sesuai dengan perbedaan peran dari kedua platform tersebut, sehingga penyedia jasa maupun pengguna jasa dapat memperoleh manfaat maksimal.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectgig economyen_US
dc.subjectpenyedia jasaen_US
dc.subjectpengguna jasaen_US
dc.subjectmedia sosialen_US
dc.subjectfreelance marketplaceen_US
dc.subjectdigital platfomen_US
dc.titlePeran Digital Freelance Marketplace dan Media Sosial untuk Jual Beli Jasa Profesional Lepas dalam Gig Economyen_US
dc.Identifier.NIM18917215


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record