Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Katuk (Sauropus Androgynus) Dalam Penyembuhan Luka Hewan Model Diabetes Melitus Tipe Ii Melalui Pengamatan Tampilan Kolagen
Abstract
Diabetes telah menjadi salah satu penyebab utama kematian di
dunia. Data WHO pada tahun 2016, sekitar 422 juta orang di dunia menderita
diabetes mellitus. Penderita diabetes mellitus akan mengalami berbagai
komplikasi salah satu yang cukup sering dikenal ialah luka sulit sembuh. Akibat
dari keadaan tersebut banyak pasien diabetes yang harus mengalami infeksi pada
luka yang tidak kunjung sembuh dan berujungdengan amputasi. Seiring dengan
perkembangan pengobatan herbal, Indonesia yang kaya akan keanekaragaman
hayati memiliki daun katuk (Sauropus androgynus) yang dikenal sebagai sayuran
multigreen. Dengan kadar vitamin C 314.3 mg dan flavonoid 142,64 mg per 100
gram, daun katuk telah terbukti dapat mempercepat proses penyembuhan luka.
Namun penelitian yang telah banyak dilakukan menilainya tidak pada keadaan
klinis diabetes melitus.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian ekstrak daun
katuk (Sauropus androgynus) terhadap tampilan kolagen dalam proses
penyembuhan luka hewan model diabetes melitus tipe II.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Subjek penelitian
adalah tikus galur Sprague dawley jantan yang dibagi menjadi 8 kelompok
berdasarkan kelompok perlakuan yaitu kelompok A kontrol negative, kelompok B
kontrol positif, kelompok C perlakuan dengan ekstrak daun katuk 15%, dan
kelompok D perlakuan dengan ekstrak daun katuk 30%. Dari tiap kelompok
kemudian dibedakan lagi berdasarkan waktu terminasi, kelompok 1 terminasi hari
ketiga dan kelompok 2 terminasi hari ketujuh. Data yang didapatkan dianalisa
dengan uji kruskal wallis karena chi square tidak dapat dilakukan. Dan uji Eta
untuk analisa korelatif.
Hasil : Berdasarkan rerata hasil tampilan kolagen tampilan terbaik ada pada
kelompok C baik pada kelompok terminasi hari ketiga maunpun hari ketujuh
dengan rata-rata masing-masing 4 dan 3,67. Berdasarkan uji komparatif
didapatkan hasil yang tidak bermakna secara signifikan antara perlakuan dan
tampilan kolagen baik pada kelompok terminasi hari ketiga maupun hari ketujuh.
Sementara berdasarkan uji korelatif terdapat korelasi yang kuat antar kelompok
perlakuan dengan tampilan kolagen, dengan korelasi terkuat ada pada kelompok
terminasi hari ketiga yaitu 77,8%.
Simpulan : Terdapat pengaruh pemberian ekstrak daun katuk (Sauropus
androgynus) terhadap tampilan kolagen dalam proses penyembuhan luka hewan
model diabetes melitus tipe II berdasarkan pengamatan skor kolagen dan uji
korelatif.
Collections
- Medical Education [2418]