Show simple item record

dc.contributor.advisordr. Betty Ekawati Suryaningsi, Sp.KK
dc.contributor.authorRezquila, Amnaz Alhamanisa
dc.date.accessioned2021-07-13T03:53:00Z
dc.date.available2021-07-13T03:53:00Z
dc.date.issued2017-11-22
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/30406
dc.description.abstractDiabetes telah menjadi salah satu penyebab utama kematian di dunia. Data WHO pada tahun 2016, sekitar 422 juta orang di dunia menderita diabetes mellitus. Penderita diabetes mellitus akan mengalami berbagai komplikasi salah satu yang cukup sering dikenal ialah luka sulit sembuh. Akibat dari keadaan tersebut banyak pasien diabetes yang harus mengalami infeksi pada luka yang tidak kunjung sembuh dan berujungdengan amputasi. Seiring dengan perkembangan pengobatan herbal, Indonesia yang kaya akan keanekaragaman hayati memiliki daun katuk (Sauropus androgynus) yang dikenal sebagai sayuran multigreen. Dengan kadar vitamin C 314.3 mg dan flavonoid 142,64 mg per 100 gram, daun katuk telah terbukti dapat mempercepat proses penyembuhan luka. Namun penelitian yang telah banyak dilakukan menilainya tidak pada keadaan klinis diabetes melitus. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian ekstrak daun katuk (Sauropus androgynus) terhadap tampilan kolagen dalam proses penyembuhan luka hewan model diabetes melitus tipe II. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Subjek penelitian adalah tikus galur Sprague dawley jantan yang dibagi menjadi 8 kelompok berdasarkan kelompok perlakuan yaitu kelompok A kontrol negative, kelompok B kontrol positif, kelompok C perlakuan dengan ekstrak daun katuk 15%, dan kelompok D perlakuan dengan ekstrak daun katuk 30%. Dari tiap kelompok kemudian dibedakan lagi berdasarkan waktu terminasi, kelompok 1 terminasi hari ketiga dan kelompok 2 terminasi hari ketujuh. Data yang didapatkan dianalisa dengan uji kruskal wallis karena chi square tidak dapat dilakukan. Dan uji Eta untuk analisa korelatif. Hasil : Berdasarkan rerata hasil tampilan kolagen tampilan terbaik ada pada kelompok C baik pada kelompok terminasi hari ketiga maunpun hari ketujuh dengan rata-rata masing-masing 4 dan 3,67. Berdasarkan uji komparatif didapatkan hasil yang tidak bermakna secara signifikan antara perlakuan dan tampilan kolagen baik pada kelompok terminasi hari ketiga maupun hari ketujuh. Sementara berdasarkan uji korelatif terdapat korelasi yang kuat antar kelompok perlakuan dengan tampilan kolagen, dengan korelasi terkuat ada pada kelompok terminasi hari ketiga yaitu 77,8%. Simpulan : Terdapat pengaruh pemberian ekstrak daun katuk (Sauropus androgynus) terhadap tampilan kolagen dalam proses penyembuhan luka hewan model diabetes melitus tipe II berdasarkan pengamatan skor kolagen dan uji korelatif.en_US
dc.publisherUIIen_US
dc.subjectTampilan kolagen.en_US
dc.subjectEkstrak daun katuk (Sauropus androgynus)en_US
dc.subjectDiabetes mellitusen_US
dc.titlePengaruh Pemberian Ekstrak Daun Katuk (Sauropus Androgynus) Dalam Penyembuhan Luka Hewan Model Diabetes Melitus Tipe Ii Melalui Pengamatan Tampilan Kolagenen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM14711168


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record