Perancangan Pusat Permainan Tradisional Di Kota Yogyakarta Dengan Pendekatan Arsitektur Naratif
Abstract
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, budaya modern lambat laun terus
menggerus budaya tradisional. Salah satu produk budaya yang mulai ditinggalkan adalah
permainan tradisional. Padahal banyak manfaat permainan tradisional yang sangat berguna
untuk tumbuh kembang anak jika dibandingkan dengan permainan modern. Banyak kegiatan
permainan tradisional diselenggalarakan oleh pemerintah maupun komunitas masyarakat.
Kegiatan pelestarian permainan tradisional di Kota Yogyakarta hanya bersifat temporer.
Masyarakat atau anak-anak dapat bermain apabila kegiatan tersebut ada yang
menyelenggarakan. Adanya fasilitas edukasi, rekreasi dan konservasi permainan tradisional
menjadi penting sebagai tempat untuk mendokumentasikan, mempelajari dan memainkan
permainan tradisional. Pendekatan Naratif dipilih karena permainan memiliki narasi sendiri
yang bisa diceritakan. Pemilihan narasinya adalah dari permainan Nini Thowong. Narasi yang
dibangun terdapat pada aspek tata ruang dan tata massa. Variabel lain yang menjadi bahan
pertimbangan adalah keamanan dan kenyaman ruang bermain serta konteks site yang berada
di area sumbu filosofis Yogyakarta.
Collections
- Architecture [3658]