Pengaruh Metode Pencampuran Dua Tahap Terhadap Karakteristik Campuran Stone Matrix Asphalt Dengan Bahan Ikat Aspal Pen 60/70 Dan Aspal Crumb Rubber
Abstract
Karakteristik perkerasan jalan sering tidak sesuai dengan umur rencana
selama masa pelayanan, sehingga menimbulkan kerusakan seperti bleeding, alur,
retak, dan juga kerusakan jalan lainnya yang disebabkan adanya beberapa kendala
dalam pemeliharaan jalan, sehingga diperlukan campuran perkerasan yang bersifat
fleksibel dengan stabilitas dan durabilitas tinggi, tidak peka terhadap cuaca panas,
tahan oksidasi, tahan terhadap rembesan air hujan, serta aman bagi lingkungan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengurangi kerusakan jalan dan menaikkan
mutu campuran beraspal dengan membandingkan teknik metode pencampuran dua
tahap dan metode pencampuran konvensional terhadap karakteristik campuran
Stone Matrix Asphalt (SMA) 12,5 mm dengan bahan ikat aspal Pen 60/70 dan aspal
Crumb Rubber.
Penelitian dilakukan empat tahap. Tahap pertama yaitu pengujian sifat
material yang terdiri dari pengujian agregat dan aspal. Kedua menentukan kadar
aspal optimum pada campuran SMA 12,5 mm dengan variasi kadar aspal sebesar
5,5%, 6%, 6,5%, 7%, dan 7,5% pada masing-masing jenis aspal. Selanjutnya,
membuat sampel dengan dua jenis metode pencampuran pada masing-masing jenis
aspal dan melakukan uji Marshall Test, Immersion Test, Indirect Tensile Strength,
Tensile Strength Ratio, dan Cantabro. Tahap terakhir melakukan analisis,
pembahasan, dan mengambil kesimpulan dari hasil pengujian yang dilakukan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pencampuran dua tahap dapat
digunakan sebagai metode alternatif untuk meningkatkan mutu dan kinerja
campuran SMA 12,5 mm bahan ikat aspal Pen 60/70 dan aspal Crumb Rubber pada
setiap pengujian. Dalam pengujian karakteristik Marshall Test, Immersion Test,
Indirect Tensile Strength, dan Tensile Strength Ratio dengan menggunakan metode
pencampuran dua tahap menghasilkan nilai yang lebih tinggi dari penggunaan
metode pencampuran konvensional, dan pada pengujian karakteristik cantabro
penggunaan metode pencampuran dua tahap menghasilkan nilai yang lebih rendah
dari metode pencampuran konvensional. Hal ini dikarenakan pelapisan awal aspal
dengan agregat pada metode pencampuran dua tahap dapat meningkatkan stabilitas,
durabilitas, tahan terhadap geser, dan kedap air. Penggunaan aspal Crumb Rubber
pada campuran SMA 12,5 mm menghasilkan nilai yang lebih tinggi dan lebih baik
pada masing-masing jenis pengujian dibandingkan dengan campuran SMA 12,5 mm
berbahan ikat aspal Pen 60/70. Hal ini dikarenakan aspal Crumb Rubber memiliki
karakteristik teknis yang dapat meningkatkan kinerja campuran aspal antara lain:
meningkatkan kelekatan, mengurangi terjadinya deformasi, dan meningkatkan
ketahanan terhadap retak pada campuran aspal.
Collections
- Civil Engineering [4258]