Desain Kualitas Pembuatan Kain Tenun Menggunakan Metode Taguchi
Abstract
Penelitian ini dilakukan di perusahaan Craft Denim Indonesia Pekalongan
yang memproduksi kain tenun custom dan hand made, kain tenun yang dibuat
untuk penelitian menggunakan bahan baku benang lusi serat cotton dan benang
pakan serat sisal. Permasalahan dalam proses pembuatan kain tenun adalah
bagaimana menentukan setting level kualitas yang optimal untuk hasil produksi
proses pembuatan kain tenun yang sesuai dengan standar mutu kain. Variabel
respon proses pembuatan kain tenun adalah kekuatan tarik kain dan kekuatan
sobek kain. Teknik penyelesaian masalah tersebut menggunakan metode Taguchi
untuk mencari setting level optimal faktor-faktor proses pembuatan kain tenun.
Proses pembuatan kain tenun berdasarkan nilai MRSN diperoleh
kombinasi level faktor yang menghasilkan respon optimum pada trial ke 103,
yaitu tetal benang lusi = 62 helai/inch, tetal benang pakan = 62 helai/inch,
kehalusan benang lusi = Ne1 30S, kehalusan benang pakan = Ne1 30/2, twist
benang lusi = 32 tpi, twist benang pakan = 24 tpi, panjang staple serat sisal = 50
cm. dengan nilai MRSN 2,64. Berdasarkan respon optimum diperoleh nilai
kekuatan tarik kain awal rata-rata sebesar 186,9 N setelah eksperimen menjadi
rata-rata 255 N (naik 68,1 N) atau sekitar 26,7 % dan kekuatan sobek kain awal
rata-rata 15,73 N setelah eksperimen menjadi rata-rata 20,15 N (naik 4,42 N) atau
sekitar 21,9 %. Quality loss level optimum untuk kekuatan tarik kain dapat
menghemat sebesar Rp. 18.923 - Rp.10.148 = Rp. 8.775/m2 atau sebesar 30,2 %
dan untuk kekuatan sobek kain menghemat sebesar Rp. 20.521 – Rp.12.500 = Rp.
8.021/m2 atau sebesar 24.3 %.
Dari uji beda diperoleh data ttabel = 2,447, thitung kekuatan tarik kain =
10.521, maka thitung > ttabel = 10,521 > 2,447, artinya ada peningkatan rata-rata
kekuatan tarik kain hasil eksperimen dari rata-rata kekuatan tarik kain awal,
sedangkan untuk thitung kekuatan sobek kain = 27,955, maka thitung > ttabel 27,955 >
2,447 artinya ada peningkatan rata-rata kekuatan sobek kain hasil eksperimen dari
rata-rata kekuatan sobek kain awal. Jadi kekuatan tarik kain dan kekuatan sobek
kain hasil eksperimen lebih baik dari kekuatan tarik dan kekuatan sobek awal.