Pra Rancangan Pabrik Sirup Glukosa Dari Tepung Biji Durian Dengan Kapasitas 80.000 Ton/Tahun
Abstract
Glukosa termasuk dalam kelompok monosakarida dengan rumus kimia C6H12O6. Dalam
industri makanan, sirup glukosa biasanya digunakan sebagai penyedap rasa, pembuatan MSG,
caramels, jellys, pastilles, maltodextrin, coffee whitener, desert powder dan lain-lain. Sirup
glukosa dari tepung biji durian direncanakan berdiri di Kecamatan Piyungan, Bantul dan
beroperasi selama 330 hari dalam setahun. Dengan kapasitas produksi 80.000 ton/tahun. Pabrik ini
membutuhkan bahan baku tepung biji durian sebesar 16,784 Ton/jam. Proses utama dalam pabrik
ini adalah proses hidrolisis enzimatis tepung biji durian menjadi sirup glukosa, didukung oleh
enzim alfa amilase dan enzim glukoamilase. Secara umum, tahapan dalam produksi sirup glukosa
adalah liquifikasi dan sakarifikasi. Proses liquifikasi menggunakan reaktor alir tangki berpengaduk
(RATB) dengan kondisi operasi suhu 90oC dan tekanan 1 atm yang dilengkai dengan koil
pendingin, sedangkan proses sakarifikasi menggunakan reaktor batch dengan kondisi operasi suhu
60oC dan tekanan 1 atm yang dilengkapi dengan koil pendingin.
Sebagai unit pendukung berupa unit utilitas menyediakan steam sebanyak 1.966,10
Kg/jam, kebutuhan listrik sebanyak 542,702 KWH dan air sebanyak 53.466,980 Kg/jam. Evaluasi
ekonomi menghitung modal tetap yang dibutuhkan sebesar $ 20.473.656,35. Working capital yang
dibutuhkan adalah sebesar $ 16.841.477. Dari hasil studi kelayakan bisa diperoleh ROI before tax
65 % dan ROI after tax 52 %. POT before tax sebesar 1,4 tahun dan POT after tax sebesar 1,7
Tahun. BEP berada pada titik 52,57 % dan shut down point berada pada titik 45,25 %. Untuk DCFR
sendiri diperoleh nilai sebesar 6,84 %. Secara keseluruhann dari hasil tersebut, pabrik ini disebut
menarik untuk dibangun dan layak untuk dikaji ulang.
Collections
- Chemical Engineering [1177]