Pengolahan Air Sungai Menjadi Air Bersih Dengan Proses Elektroflotasi-Biokoagulasi Menggunakan Lidah Buaya (Aloe Vera) Dan Jagung (Zea Mays)
Abstract
Telah dilakukan kajian pengolahan air sungai Selokan Mataram dengan proses
elektroflotasi-biokoagulasi menggunakan lidah buaya (Aloe vera) dan jagung (Zea
mays) menjadi air bersih. Penggunaan koagulan alami lidah buaya (Aloe vera) dan
jagung (Zea mays) dibandingkan dengan koagulan sintetis PAC dengan variasi dosis
yang digunakan adalah 1, 1.5, dan 2 g/500 mL. Karakterisasi biokoagulan meliputi
analisis proksimat dan gugu aktif koagulan dengan FTIR. Proses elektroflotasi
dilakukan dengan elektroda titanium (anoda) dan stainless steel (katoda) dengan arus
DC 20 V selama 30 menit. Konsentrasi awal air sungai memiliki nilai turbiditas, TDS,
intensitas cahaya, kadar Fe dan Mn berturut-turut sebesar 866 NTU, 125 mg/L, 336
Lux, 15,829 mg/L, dan 20,686 mg/L. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan
protein pada biokoagulan adalah sebesar 1,16% untuk lidah buaya (Aloe vera) dan
9,76% untuk jagung (Zea Mays). Spektra IR menunjukkan keberadaan gugus fungsi
N-H, C=O, dan C-N pada biokoagulan. Proses paling efektif untuk menurunkan
parameter air bersih meliputi turbiditas, TDS, konsentrasi Fe, konsentrasi Mn dan
meningkatkan nilai intensitas cahaya didapatkan pada proses elektroflotasibiokoagulasi secara berturut-turut sebesar sebesar 22,2 NTU (97,49%), 22,2 mg/L
(82,24%), 0,744 mg/L(95,32%), 0,507 mg/L (99,81%), dan 493 Lux (31,84%) dengan
bantuan biokoagulan lidah buaya (Aloe vera), dan pada elektroflotasi-biokoagulasi
dengan bantuan jagung didapatkan 21,7 NTU (97,43%), 21,7 mg/L (82,64%), 0,038
mg/L (96,81%), 0,075 mg/L (99,63%) dan 495 Lux (32,12%). Sedangkan pada proses
elektroflotasi didapatkan hasil secara berturut-turut sebesar 250 NTU (71,1%), 108
mg/L (13,6%), 1,096 mg/L (93,70%), 0,038 mg/L (99,40%) dan 451 Lux (25,49%).
Untuk biokoagulasi dengan menggunakan lidah buaya (Aloe vera) didapatkan hasil
sebesar 78,1 NTU (91,43%), 175 mg/L (14,63%), 0,630 mg/L (96,03%), 0,075 mg/L
(99,63%), dan 455 Lux (26,15%), sedangkan pada biokoagulasi dengan menggunakan
jagung (Zea mays) didapatkan hasil sebesar 62,5 NTU (93,5%), 172 mg/L (16,09%),
0,865 mg/L (94,61%), 0,937 mg/L (95,46%) dan 460 Lux (26,95%). Nilai SVI dan
sludge mass pada proses elektroflotasi-biokoagulasi yaitu sebesar 10,97 mL/g dan
77,92% dengan bantuan biokoagulan lidah buaya (Aloe vera) dan 10,01 mL/g dan
80,36% dengan bantuan biokoagulan tepung jagung (Zea mays).
Collections
- Chemistry [548]