Show simple item record

dc.contributor.advisorRudy Syah Putra, Ph.D,
dc.contributor.authorCUTWAN IYNAYAH PUTRI
dc.date.accessioned2021-06-18T08:03:19Z
dc.date.available2021-06-18T08:03:19Z
dc.date.issued2021-01-20
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/29467
dc.description.abstractTelah dilakukan kajian pengolahan air sungai Selokan Mataram dengan proses elektroflotasi-biokoagulasi menggunakan lidah buaya (Aloe vera) dan jagung (Zea mays) menjadi air bersih. Penggunaan koagulan alami lidah buaya (Aloe vera) dan jagung (Zea mays) dibandingkan dengan koagulan sintetis PAC dengan variasi dosis yang digunakan adalah 1, 1.5, dan 2 g/500 mL. Karakterisasi biokoagulan meliputi analisis proksimat dan gugu aktif koagulan dengan FTIR. Proses elektroflotasi dilakukan dengan elektroda titanium (anoda) dan stainless steel (katoda) dengan arus DC 20 V selama 30 menit. Konsentrasi awal air sungai memiliki nilai turbiditas, TDS, intensitas cahaya, kadar Fe dan Mn berturut-turut sebesar 866 NTU, 125 mg/L, 336 Lux, 15,829 mg/L, dan 20,686 mg/L. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan protein pada biokoagulan adalah sebesar 1,16% untuk lidah buaya (Aloe vera) dan 9,76% untuk jagung (Zea Mays). Spektra IR menunjukkan keberadaan gugus fungsi N-H, C=O, dan C-N pada biokoagulan. Proses paling efektif untuk menurunkan parameter air bersih meliputi turbiditas, TDS, konsentrasi Fe, konsentrasi Mn dan meningkatkan nilai intensitas cahaya didapatkan pada proses elektroflotasibiokoagulasi secara berturut-turut sebesar sebesar 22,2 NTU (97,49%), 22,2 mg/L (82,24%), 0,744 mg/L(95,32%), 0,507 mg/L (99,81%), dan 493 Lux (31,84%) dengan bantuan biokoagulan lidah buaya (Aloe vera), dan pada elektroflotasi-biokoagulasi dengan bantuan jagung didapatkan 21,7 NTU (97,43%), 21,7 mg/L (82,64%), 0,038 mg/L (96,81%), 0,075 mg/L (99,63%) dan 495 Lux (32,12%). Sedangkan pada proses elektroflotasi didapatkan hasil secara berturut-turut sebesar 250 NTU (71,1%), 108 mg/L (13,6%), 1,096 mg/L (93,70%), 0,038 mg/L (99,40%) dan 451 Lux (25,49%). Untuk biokoagulasi dengan menggunakan lidah buaya (Aloe vera) didapatkan hasil sebesar 78,1 NTU (91,43%), 175 mg/L (14,63%), 0,630 mg/L (96,03%), 0,075 mg/L (99,63%), dan 455 Lux (26,15%), sedangkan pada biokoagulasi dengan menggunakan jagung (Zea mays) didapatkan hasil sebesar 62,5 NTU (93,5%), 172 mg/L (16,09%), 0,865 mg/L (94,61%), 0,937 mg/L (95,46%) dan 460 Lux (26,95%). Nilai SVI dan sludge mass pada proses elektroflotasi-biokoagulasi yaitu sebesar 10,97 mL/g dan 77,92% dengan bantuan biokoagulan lidah buaya (Aloe vera) dan 10,01 mL/g dan 80,36% dengan bantuan biokoagulan tepung jagung (Zea mays).en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectAir sungaien_US
dc.subjectLidah buaya (Aloe vera)en_US
dc.subjectSelokan Mataram Tepung jagung (Zea mays)en_US
dc.titlePengolahan Air Sungai Menjadi Air Bersih Dengan Proses Elektroflotasi-Biokoagulasi Menggunakan Lidah Buaya (Aloe Vera) Dan Jagung (Zea Mays)en_US
dc.Identifier.NIM16612016


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record