dc.description.abstract | Anak yang telah mengalami kekerasan dan perlakuan kasar dari orang yang lebih
dewasa, mereka hanya bisa bersikap pasrah. Halnya, seorang anak yang mendapat pukulan
dari orang tuanya tidak akan berani untuk membalasnya. Penelitian yang penulis akan teliti
menjadi penting, dikarenakan yang diambil merupakan film keluarga yang memperlihatkan
sisi yang lain, bagaimana tidak selalu orang tua bersikap baik dengan anaknya sendiri.
Penelitian yang membahas mengenai kekerasan anak masih belum banyak diteliti,
dikarenakan film yang mengangkat isu kekerasan pada anak jarang ditemui. Jika ada film
yang mengangkat tentang kekerasan lebih menjurus kepada kekerasan seksual.
Analisis dalam penelitian ini menggunakkan teori Stuart Hall yang ada tiga kata
kunci Representasi, yakni: Representasi konstruksionis, dan representasi reflektif.
Representasi Intensional merupakan cara membahasakan sesuatu untuk menyampaikan
maksud pribadi pemilik ide. Representasi konstruksionis adalah cara dimana ide
dikonstruksi kembali 'dalam' dan ' melalui' bahasa. Sedangkan representasi reflektif ialah
cara penyampaian yang mencerminkan suatu ide. Peneliti juga menggunakan teori Roland
Barthes dimana suatu tanda menunjukkan hal-hal selain dirinya sendiri, sedangkan makna
merupakan hubungan antara suatu objek atau ide dan suatu tanda. Hampir semua bentukbentuk
kekerasan,faktor penyebab serta konsekuensi jangka panjang tergambarkan di setiap adegan-adegan
pada film Miss Baek.Beberapa mitos juga terungkap dalam film ini, seperti ada faktor dibalik semuanya
sehingga pelaku kekerasan itu melakukannya. | en_US |