Evaluasi Penyebab Kerusakan dan Cara Penanganan Ruas Jalan Klangon-Tempel, Yogyakarta dengan Menggunakan Metode Bina Marga 2017
Abstract
Permasalahan kerusakan jalan masih sering terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta yang menyebabkan jalan tersebut kurang bisa memberikan pelayanan yang baik terhadap pengguna jalan. Salah satu contoh kerusakan yang ada di ruas jalan di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah pada ruas jalan Klangon – Tempel. Kerusakan tersebut dapat terjadi akibat beban, kualitas material, kuantitas material, faktor alam dan saluran drainase. Karena itu, perlu dilakukan evaluasi penyebab kerusakan jalan dan mendesain tebal lapis ulang untuk menaikkan angka pelayanannya.
Dalam mencari penyebab kerusakannya dilakukan pengambilan sampel dengan alat core drill pada pengujian kadar aspal, gradasi agregat dan kepadatan aspal dibandingkan dengan JMF, serta membandingkan LHR selama umur jalan tersebut digunakan dengan LHR selama umur rencana sesuai perencanaannya. Sedangkan untuk perhitungan tebal lapis ulang dengan LHR saat ini digunakan pedoman Pt-T-01-2002-B yang merupakan anjuran prosedur dari hasil perhitungan pada MDPJ No. 04/SE/Db/2017.
Hasil pengujian kadar aspal berada di bawah nilai JMF yang sebesar 5,7%. Hanya ada 1 titik yang memenuhi syarat dari nilai JMF yaitu pada titik STA 4+550. Hasil pengujian analisis saringan didapatkan beberapa nomor saringan tiap stasiun tidak memenuhi syarat berada pada batas atas dan bawah pada amplop gradasi JMF. Hasil pengujian kepadatan beton didapatkan nilai di bawah nilai JMF pada seluruh titik stasiunnya. Hasil pengujian analisis regresi sederhana yang dilakukan mempunyai hasil lebih kecil daripada hasil nilai volume LHR selama 10 tahun berdasarkan angka pertumbuhan lalu lintas pada perencanaan. Hasil perhitungan tebal lapis ulang perkerasan menurut Pedoman Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Pt T-01-2002-B didapatkan nilai ketebalan AC Overlay 60 mm, AC Existing 90 mm, LPA 250 mm dan LPB 250 mm.
Collections
- Civil Engineering [4192]